jadwalsepakbolahariini – Madrid, 18 April 2025 — Kabar mengejutkan datang dari ibu kota Spanyol. Dalam keputusan yang cukup dramatis, Real Madrid secara resmi mengumumkan perpisahan dengan pelatih kepala mereka, Carlo Ancelotti, usai musim 2024/2025 berakhir. Yang lebih menarik lagi, laga terakhir sang pelatih legendaris bersama Los Blancos akan terjadi di pertandingan yang sangat emosional dan sarat gengsi — El Clásico melawan FC Barcelona.
Keputusan ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum duel penuh tensi tersebut, memicu gelombang reaksi dari fans, pemain, dan para pengamat sepak bola dunia.
Akhir Sebuah Era
Carlo Ancelotti bukan nama asing bagi publik Santiago Bernabéu. Pelatih asal Italia itu telah memberikan sejumlah trofi bergengsi bagi Real Madrid dalam dua periode kepemimpinannya. Ia menjadi satu-satunya pelatih dalam sejarah yang berhasil memenangkan semua lima liga top Eropa dan membawa Real Madrid meraih gelar Liga Champions ke-10 (La Décima) pada musim 2013/2014 — sebuah pencapaian monumental.
Di periode keduanya, sejak kembali pada 2021, Ancelotti kembali membawa Madrid ke puncak Eropa pada musim 2021/2022 dan memenangkan berbagai gelar domestik lainnya, termasuk La Liga, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub.
Namun, waktu terus berjalan. Tekanan besar untuk regenerasi, inkonsistensi performa di musim ini, serta keinginan klub untuk membangun era baru tampaknya membuat petinggi Real Madrid memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sang pelatih.
Pernyataan Resmi Klub
Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui laman dan media sosial Real Madrid, klub menyampaikan:
“Real Madrid C.F. mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Carlo Ancelotti atas dedikasi, profesionalisme, dan kontribusi luar biasa yang telah ia berikan kepada klub. Ia tidak hanya menjadi pelatih hebat, tetapi juga pribadi yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Real Madrid. Laga melawan FC Barcelona akan menjadi pertandingan terakhirnya bersama kami. Kami mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.”
Reaksi Emosional Ancelotti
Dalam konferensi pers setelah pengumuman tersebut, Ancelotti terlihat tenang namun emosional. Ia mengakui bahwa meski berat, keputusan ini diambil dengan saling pengertian antara dirinya dan manajemen klub.
“Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah Real Madrid. Klub ini akan selalu ada di hati saya. Berita bola Kami telah meraih banyak hal bersama, dan saya berharap bisa mengakhiri semuanya dengan sebuah kemenangan di El Clásico,” ujar Don Carlo, panggilan akrabnya.
Ancelotti juga menekankan bahwa keputusan ini bukan karena konflik internal, melainkan bagian dari transisi alami dalam dunia sepak bola.
Baca Juga :
- Declan Rice Deklarasi : Arsenal Juara Liga Champions!
- Arsenal Rapor Pemain Saat Permalukan Real Madrid di Bernabeu
El Clásico: Laga Perpisahan yang Epik
Kebetulan atau tidak, laga terakhir Ancelotti bersama Real Madrid akan mempertemukannya dengan musuh abadi: Barcelona. El Clásico yang akan digelar di Camp Nou akhir pekan ini bukan hanya tentang rivalitas abadi, namun kini juga akan menjadi ajang perpisahan emosional bagi pelatih yang telah membentuk kembali wajah Real Madrid dalam empat tahun terakhir.
Laga ini diprediksi akan penuh emosi. Fans Madrid ingin memberikan salam perpisahan terbaik bagi Ancelotti, sementara Barcelona — yang juga tengah membangun era baru bersama Xavi — tentu tak akan membiarkan sang rival menutup kisah manisnya dengan kemenangan.
Situasi ini menjadikan El Clásico bukan sekadar laga liga, tapi sebuah drama penuh simbolisme, layaknya bab terakhir dari sebuah novel klasik sepak bola.
Catatan Prestasi Ancelotti di Real Madrid (Periode Kedua, 2021–2025)
- La Liga: 1x (2021/22)
- Liga Champions: 1x (2021/22)
- Copa del Rey: 1x (2022/23)
- Piala Super Spanyol: 2x
- Piala Dunia Antarklub: 1x
- Jumlah pertandingan: 213
- Rasio kemenangan: 67%
Catatan tersebut menempatkan Ancelotti sebagai salah satu pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid — baik dari sisi statistik maupun koneksi emosional dengan fans.
Reaksi Pemain dan Mantan Bintang Madrid
Para pemain utama Real Madrid seperti Luka Modric, Vinícius Jr., dan Jude Bellingham memberikan penghormatan mereka lewat media sosial. Modric menulis:
“Pelatih yang luar biasa, manusia yang lebih luar biasa. Terima kasih untuk segalanya, Mister. Kami akan berjuang keras untuk memberikan perpisahan yang layak di Camp Nou.”
Sementara legenda klub seperti Iker Casillas dan Cristiano Ronaldo juga menyampaikan pujian untuk Ancelotti. CR7 dalam wawancara singkat menyebut Ancelotti sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah ia miliki: “Don Carlo adalah kombinasi dari taktik dan empati. Dia tahu bagaimana membuat pemain merasa penting.”
Siapa Pengganti Ancelotti?
Tentu pertanyaan besar berikutnya adalah: siapa yang akan menggantikan Ancelotti?
Rumor terus berkembang. Beberapa nama mencuat ke permukaan:
- Xabi Alonso – Mantan pemain Madrid yang kini bersinar bersama Bayer Leverkusen.
- Zinedine Zidane – Rumor kembalinya sang maestro tak pernah benar-benar mati.
- Julian Nagelsmann – Pelatih muda berbakat yang belum terikat klub.
- Raúl González – Legenda klub yang saat ini menangani Real Madrid Castilla.
Presiden klub, Florentino Pérez, belum memberikan komentar pasti. Namun banyak yang meyakini bahwa transisi ini sudah dipersiapkan sejak lama, dan Real Madrid akan memilih sosok yang tidak hanya cakap secara taktik, tapi juga memahami kultur klub.
Masa Depan Ancelotti: Brasil, Liga Premier, atau Istirahat?
Isu tentang masa depan Carlo Ancelotti juga menjadi bahan spekulasi. Sebelumnya, ia dikaitkan dengan posisi pelatih Tim Nasional Brasil, bahkan sempat dikabarkan telah melakukan negosiasi.
Namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi. Ancelotti sendiri menyatakan akan “menimbang semua opsi dengan kepala dingin” setelah musim ini berakhir.
Tidak sedikit juga yang meyakini bahwa jika Brasil tak jadi, pelatih berusia 65 tahun itu bisa kembali ke Liga Premier — atau memilih untuk pensiun secara permanen dari dunia manajerial.
Perpisahan yang Berkelas
Jika ada satu hal yang konsisten dalam karier Carlo Ancelotti, itu adalah kelas dan ketenangan. Ia jarang terlibat dalam drama, tidak suka mencari sensasi, dan selalu menempatkan kepentingan klub di atas egonya.
Perpisahan ini pun terasa seperti cerminan kepribadiannya: elegan, bersahaja, dan penuh hormat. Tidak ada keributan, tidak ada sindiran — hanya rasa syukur dan penghormatan.
Terima Kasih, Don Carlo
Dalam dunia sepak bola modern yang penuh dengan perubahan cepat dan ekspektasi brutal, sosok seperti Carlo Ancelotti adalah anomali langka. Ia bukan hanya pelatih yang membawa trofi, tapi juga pemimpin yang mengayomi, mentor yang memahami, dan manusia yang dicintai ruang ganti.
Real Madrid akan melanjutkan perjalanannya. Tapi jejak yang ditinggalkan Don Carlo akan sulit dilupakan.
Saat El Clásico akhir pekan ini dimulai, semua mata akan tertuju pada satu sosok di pinggir lapangan — pria berkumis tipis yang telah memberikan begitu banyak kepada klub dan kini akan mengucapkan selamat tinggal dengan cara terbaik: dalam pertandingan terbesar, melawan rival abadi