jadwalsepakbolahariini – Arsenal menulis sejarah di Santiago Bernabeu. Dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2024/25, The Gunners secara mengejutkan membantai Real Madrid dengan skor telak 3-0 di kandang sang raksasa Spanyol. Pertandingan ini tak hanya menjadi kemenangan besar dari segi skor, tapi juga pertunjukan kelas dari pasukan Mikel Arteta yang tampil solid di semua lini.
Dua pemain yang paling mencuri perhatian tentu saja adalah Declan Rice dan Mikel Merino, keduanya tampil luar biasa di lini tengah. Namun bukan hanya mereka, hampir semua pemain Arsenal layak mendapat pujian atas penampilan kolektif yang nyaris sempurna.
Berikut adalah rapor lengkap para pemain Arsenal dalam kemenangan bersejarah atas Real Madrid di Bernabeu:
David Raya – 8.5
Kiper asal Spanyol ini tampil penuh percaya diri sepanjang laga. Menepis dua peluang emas dari Vinicius Jr dan Bellingham, Raya menunjukkan refleks luar biasa. Distribusinya pun akurat — 91% umpan sukses, termasuk beberapa bola panjang ke sektor sayap yang menjadi awal serangan balik.
Statistik kunci:
- 4 penyelamatan
- 2 sapuan keluar kotak penalti
- Clean sheet pertama di Bernabeu untuk Arsenal sejak 2006
Ben White – 8.0
White tampil sangat disiplin dalam menjaga flank kanan. Mampu menahan pergerakan Rodrygo yang biasanya lincah. Ia juga aktif membantu serangan, melepaskan beberapa crossing berbahaya.
Statistik kunci:
- 3 tekel sukses
- 5 intersep
- 2 peluang diciptakan
- William Saliba – 8.8
Penampilan kelas dunia dari Saliba. Ia sukses mematikan Benzema dan kemudian Joselu yang masuk sebagai pengganti. Ketenangannya dalam distribusi bola juga sangat krusial dalam membangun serangan dari belakang.
Statistik kunci:
- 7 sapuan
- 4 duel udara dimenangkan
- 96% akurasi umpan
- Gabriel Magalhães – 8.4
Tangguh, kuat, dan tak kenal kompromi. Gabriel menjadi pasangan sempurna bagi Saliba. Ia memenangi banyak duel fisik dan beberapa kali melakukan blok penting saat Madrid mulai membangun tekanan.
Takehiro Tomiyasu – 7.9
Meski bukan pilihan utama, Tomiyasu tampil luar biasa menggantikan Zinchenko yang cedera. Disiplin, sabar, dan mampu menjaga Vinicius Jr tetap tenang sepanjang laga. Tidak banyak overlap, tapi tugas defensifnya dilakukan nyaris tanpa cela.
Baca Juga :
- Misi Mustahil Real Madrid: Bellingham Yakin Timnya Bisa Balikkan
- Declan Rice Deklarasi : Arsenal Juara Liga Champions!
Declan Rice – 9.5 (Man of the Match)
Ini adalah panggungnya. Berita bola Declan Rice tampil seperti pemimpin sejati di lini tengah. Tak hanya menghentikan serangan Madrid, Rice juga mencetak gol pembuka lewat tembakan jarak jauh yang membuat Bernabeu hening. Ia menjadi pusat permainan Arsenal — intercept, tekel, distribusi, dan visi luar biasa.
Statistik kunci:
- 1 gol
- 5 tekel sukses
- 4 intersep
- 91% akurasi umpan
Rice benar-benar mendominasi lini tengah yang berisikan pemain top seperti Tchouaméni dan Kroos. Ia adalah alasan utama Real Madrid terlihat tak bertaring.
Mikel Merino – 9.2
Debut semifinal Liga Champions? Merino tampil seperti veteran. Ia menjadi duet sempurna bagi Rice. Satu gol dicetak lewat sundulan, dan satu assist tercipta untuk gol ketiga Saka. Pergerakannya tanpa bola sangat cerdas, dan kerja samanya dengan Odegaard luar biasa.
Statistik kunci:
- 1 gol
- 1 assist
- 4 peluang diciptakan
- 3 tekel sukses
Gabungan fisik dan tekniknya membuat lini tengah Madrid kewalahan. Tanpa diragukan lagi, ini salah satu performa terbaiknya dalam karier.
Martin Ødegaard – 8.7
Kembali ke Spanyol, Ødegaard tampil dengan determinasi tinggi. Ia mengatur tempo serangan, bergerak bebas mencari ruang, dan menjadi playmaker sejati di belakang striker. Meski tak mencetak gol atau assist, pengaruhnya terhadap permainan sangat besar.
Statistik kunci:
- 3 umpan kunci
- 92% umpan sukses di sepertiga akhir
- 6 kali memenangi duel satu lawan satu
- Bukayo Saka – 8.9
Saka kembali jadi momok bagi pertahanan lawan. Ia mencetak gol ketiga Arsenal melalui kerja sama satu-dua dengan Merino. Kecepatannya membuat Ferland Mendy kelimpungan. Beberapa kali juga membantu pertahanan ketika Madrid mencoba menyerang dari sisi kiri mereka.
Statistik kunci:
- 1 gol
- 4 dribel sukses
- 3 tekel defensif
- Gabriel Martinelli – 8.3
Salah satu pemain paling aktif di laga ini. Meski tak mencetak gol, Martinelli menciptakan banyak peluang melalui sisi kiri. Ia juga membantu menekan Dani Carvajal, yang akhirnya ditarik keluar karena frustasi. Salah satu crossing-nya hampir berbuah gol bagi Gabriel Jesus.
Gabriel Jesus – 7.8
Tidak mencetak gol, tetapi pergerakannya membuka ruang bagi Saka dan Martinelli. Jesus bermain sangat cerdas, sering turun ke bawah untuk menarik bek Madrid keluar dari posisinya. Ia juga sangat rajin pressing dan menjadi bagian dari struktur bertahan Arsenal.
Pemain Pengganti:
-
Kai Havertz – 7.5
Masuk menggantikan Jesus di menit ke-75, Havertz tampil efektif dalam menjaga penguasaan bola. Ia juga sempat nyaris mencetak gol lewat sundulan tipis yang melebar.
-
Leandro Trossard – 7.2
Menambah kecepatan dan kreativitas di lini depan. Beberapa kali mengacak-acak lini belakang Madrid dengan dribel singkatnya.
-
Jorginho – 7.0
Masuk di menit-menit akhir, tugasnya menjaga keseimbangan lini tengah. Meski hanya bermain sebentar, ia membantu Arsenal tetap tenang mengontrol permainan.
Pelatih – Mikel Arteta: 9.5
Arteta pantas mendapatkan kredit besar. Strategi high pressing yang dilakukan dengan struktur sangat rapi membuat Real Madrid frustasi sepanjang pertandingan. Ia memaksimalkan kekuatan pemainnya dengan sempurna — Rice dan Merino mematikan pergerakan tengah Madrid, sedangkan sayap Arsenal bermain lepas dan penuh variasi.
Kemenangan ini bukan hanya hasil taktik, tapi hasil dari sistem yang telah dibangun Arteta selama tiga musim terakhir. Arsenal tampil matang, percaya diri, dan tak gentar menghadapi tim paling berpengalaman di Eropa.
Statistik Tim:
- Penguasaan bola: Real Madrid 52% – Arsenal 48%
- Tembakan: Real Madrid 9 – Arsenal 17
- Tembakan tepat sasaran: Madrid 3 – Arsenal 8
- Pelanggaran: Madrid 14 – Arsenal 9
- Kartu kuning: Madrid 3 – Arsenal 1
- XG (Expected Goals): Real Madrid 0.98 – Arsenal 2.75
Arsenal tampil luar biasa dan membuat salah satu tim terbaik Eropa terlihat biasa saja di kandangnya sendiri. Declan Rice dan Mikel Merino menjadi pusat permainan yang mendikte tempo pertandingan dari menit pertama. Mereka menguasai lini tengah, mematikan kreativitas lawan, dan memberi pondasi bagi pemain depan untuk bersinar.
Pertandingan ini bukan sekadar kemenangan, tapi pernyataan. Arsenal bukan lagi tim muda yang hanya sekadar ikut meramaikan Liga Champions. Mereka kini adalah kontender serius untuk meraih trofi Eropa, dan Bernabeu menjadi saksi kematangan skuad Arteta.
Dengan keunggulan 3-0 di leg pertama, Arsenal hanya perlu tampil solid di leg kedua di Emirates untuk memastikan tiket ke final. Jika performa seperti ini bisa diulang, bukan tidak mungkin The Gunners akan melangkah ke final UCL pertama mereka sejak 2006 — dan kali ini, mungkin dengan akhir yang bahagia.