Zaniolo Dituduh Aniaya Dua Pemain Muda Roma

Zaniolo

jadwalsepakbolahariini – Nama Nicolo Zaniolo, yang dahulu dielu-elukan sebagai salah satu talenta paling menjanjikan dalam sepak bola Italia, kini kembali menjadi sorotan — bukan karena performanya di lapangan, melainkan karena tuduhan serius yang melibatkan dugaan kekerasan fisik terhadap dua pemain muda akademi AS Roma. Kabar ini mengguncang dunia sepak bola Italia dan kembali mengangkat diskusi mengenai perilaku pemain profesional, terutama di lingkungan tim.

Meski Zaniolo kini tidak lagi berseragam Roma dan telah melanjutkan karier di luar Italia, isu ini tetap menempatkannya di bawah sorotan media nasional dan internasional. Berikut adalah kronologi lengkap, reaksi klub, serta dampak potensial dari kasus ini terhadap karier dan citra Zaniolo ke depan.

jadwalsepakbolahariini

Zaniolo dan Karier yang Penuh Naik-Turun

Zaniolo dikenal publik Italia sejak debutnya di Serie A bersama AS Roma pada tahun 2018. Dengan tubuh tinggi, teknik luar biasa, dan kemampuan menyerang dari lini tengah, Zaniolo disebut-sebut sebagai penerus para legenda Azzurri. Namun, kariernya diwarnai berbagai cedera panjang dan kontroversi di luar lapangan.

Pada musim 2022/2023, hubungan Zaniolo dengan Roma memburuk. Ia sempat berselisih dengan pelatih Jose Mourinho, menolak tampil dalam beberapa pertandingan, dan akhirnya dipinjamkan ke Galatasaray sebelum kini memperkuat Aston Villa di Premier League. Namun, masa lalunya di Roma ternyata masih menyisakan cerita yang mencengangkan.

Tuduhan Kekerasan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Menurut laporan eksklusif dari media Italia seperti La Repubblica dan Corriere dello Sport, dua pemain muda dari akademi AS Roma melaporkan bahwa mereka menjadi korban intimidasi dan kekerasan fisik oleh Zaniolo saat masih berada di skuat utama. Insiden tersebut dilaporkan terjadi di pusat latihan Trigoria, markas latihan resmi AS Roma, pada akhir 2022.

Kedua pemain tersebut, yang identitasnya dirahasiakan karena masih berusia di bawah 18 tahun saat kejadian, mengaku bahwa mereka dipukul dan dihina oleh Zaniolo dalam sesi latihan tertutup. Dalam laporan yang bocor ke media, disebutkan bahwa insiden itu bermula dari candaan ringan yang kemudian berubah menjadi aksi kasar karena Zaniolo merasa tersinggung.

“Zaniolo tiba-tiba kehilangan kesabaran. Ia memukul kami di bagian lengan dan dada, serta meneriakkan kata-kata kasar. Itu bukan atmosfer yang aman bagi pemain muda,” tulis salah satu pernyataan dalam laporan internal yang bocor ke pers.

Tidak disebutkan secara rinci apakah insiden itu ditindaklanjuti oleh pelatih kepala saat itu, namun laporan tersebut menyebut bahwa insiden ini sempat dibahas secara internal oleh manajemen Roma, namun tidak diumumkan ke publik.

Baca Juga :

Respon dari AS Roma

Setelah laporan ini menjadi viral di berbagai media dan media sosial, pihak AS Roma mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut bahwa klub sedang melakukan investigasi internal lebih lanjut.

“AS Roma menanggapi semua tuduhan terkait keselamatan pemain muda dengan sangat serius. Kami tengah mengkaji laporan yang beredar dan akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan kebenaran fakta,” tulis pernyataan resmi klub.

Meski begitu, pihak klub belum secara terbuka membenarkan atau membantah isi tuduhan yang ditujukan kepada Zaniolo. Berita bola Mereka menyatakan bahwa investigasi harus dilakukan secara menyeluruh sebelum mengambil langkah hukum atau disipliner apa pun.

Reaksi dari Zaniolo dan Kuasa Hukumnya

Pihak Nicolo Zaniolo tidak tinggal diam. Melalui kuasa hukumnya, ia membantah keras semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Dalam konferensi pers singkat, pengacaranya mengatakan bahwa kliennya tidak pernah melakukan kekerasan terhadap siapa pun selama berada di AS Roma.

“Nicolo adalah atlet profesional dan memiliki integritas tinggi. Tuduhan ini adalah fitnah yang mencemarkan nama baiknya, dan kami akan menempuh jalur hukum terhadap pihak yang menyebarkan informasi palsu ini,” ujar sang pengacara.

Zaniolo sendiri belum memberikan komentar langsung melalui media sosial atau wawancara. Namun, sumber dekat menyebut bahwa ia merasa “terkejut dan terpukul” dengan tuduhan tersebut, dan menyebutnya sebagai bentuk balas dendam dari pihak tertentu di dalam lingkungan Roma.

Reaksi Publik dan Dunia Sepak Bola

Seperti biasa, media sosial menjadi ladang diskusi yang panas mengenai kasus ini. Beberapa fans AS Roma menyayangkan bahwa kasus seperti ini tidak diungkap sejak awal, sementara sebagian lain meragukan kebenaran tuduhan tersebut dan menilai bahwa ada motif lain di balik pengungkapan kasus ini sekarang.

Pakar sepak bola Italia, Gianluca Di Marzio, menyatakan bahwa kasus ini bisa menjadi pukulan serius bagi citra Zaniolo sebagai pemain profesional.

“Apapun hasil penyelidikan nantinya, nama Zaniolo sudah tercoreng di mata publik. Ia butuh dukungan kuat dari klub barunya dan pengacara yang andal untuk memulihkan reputasinya,” ujarnya dalam program TV Sky Calcio Club.

Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) juga dikabarkan mulai memantau kasus ini karena berkaitan dengan lingkungan dan perlindungan pemain muda, yang menjadi prioritas dalam program pembinaan sepak bola nasional.

Dampak Potensial terhadap Karier Zaniolo

Tuduhan kekerasan ini datang di waktu yang sangat tidak ideal bagi Zaniolo. Setelah mengalami fase sulit di Roma dan mencoba bangkit bersama Galatasaray, ia kini tengah mencoba memperbaiki kariernya di Inggris bersama Aston Villa. Namun, kasus ini bisa mengganggu fokusnya dan bahkan mempengaruhi peluangnya untuk dipanggil kembali ke timnas Italia, terutama menjelang turnamen besar seperti Euro 2028.

Jika terbukti bersalah, reputasi Zaniolo akan jatuh ke titik terendah. Sponsor, klub, dan federasi mungkin akan menjauhkan diri. Bahkan jika tidak terbukti secara hukum, opini publik bisa menjadi vonis sosial yang menghancurkan karier siapa pun di era digital saat ini.

Perlindungan untuk Pemain Muda: Sorotan Baru

Kasus ini juga memicu perdebatan lebih luas soal perlindungan pemain muda di akademi klub. Banyak yang mempertanyakan sejauh mana klub-klub besar memberikan jaminan keamanan psikologis dan fisik bagi pemain akademi mereka yang masih remaja dan rentan terhadap tekanan.

Beberapa mantan pemain seperti Francesco Totti dan Daniele De Rossi memberikan komentar netral, namun menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak intimidatif di tim utama.

“Pemain muda seharusnya dilindungi dan diberi ruang untuk berkembang, bukan ditekan atau direndahkan,” kata De Rossi dalam wawancara dengan RAI Sport.

Kebenaran Harus Diungkap

Kasus ini sekali lagi menjadi pengingat bahwa dunia sepak bola bukan hanya soal taktik dan skor, tetapi juga menyangkut etika, profesionalisme, dan tanggung jawab sosial. Tuduhan terhadap Nicolo Zaniolo, apakah terbukti atau tidak, harus dijadikan momentum untuk evaluasi menyeluruh terhadap hubungan antara pemain senior dan pemain muda dalam lingkungan klub.

Kebenaran adalah hal utama yang harus dicari. Jika Zaniolo benar melakukan kekerasan, maka tindakan hukum dan disipliner harus diambil. Jika tuduhan itu tidak berdasar, maka nama baiknya harus dipulihkan seadil-adilnya.

Satu hal yang pasti: sepak bola profesional bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga tentang nilai-nilai yang dijunjung di balik seragam yang dikenakan. Dan dalam kasus ini, waktu dan penyelidikan akan menjawab siapa yang benar dan siapa yang salah.

Deni Mahesa adalah seorang pengusaha sukses di bidang teknologi yang telah membuat gebrakan besar di industri ini. Lahir dan dibesarkan di Jakarta, Deni memulai kariernya dengan mendirikan startup teknologi di garasi rumahnya setelah lulus dari universitas ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *