Real Madrid Resmi Tinggalkan Era La Decima

Real Madrid

jadwalsepakbolahariini – Real Madrid bukan hanya klub sepak bola; ia adalah institusi yang dibangun oleh sejarah, kejayaan, dan para legenda. Di antara kisah-kisah terbesar dalam sejarah Los Blancos, La Décima—gelar Liga Champions ke-10 yang diraih pada tahun 2014—menjadi tonggak istimewa yang dikenang dengan kebanggaan dan emosi mendalam oleh para madridista di seluruh dunia.

Namun kini, setelah satu dekade berlalu, bab itu resmi ditutup. Real Madrid telah berpisah dengan seluruh anggota skuad La Décima, kecuali satu nama: Dani Carvajal. Pemain asli Madrid itu kini menjadi satu-satunya sosok yang masih bertahan dari tim yang menaklukkan Atletico Madrid di final dramatis di Lisbon, dan membawa pulang La Décima yang selama bertahun-tahun hanya menjadi impian.

Apa makna momen ini bagi klub, penggemar, dan sejarah sepak bola? Mari kita telusuri lebih dalam.

jadwalsepakbolahariini

Sekilas tentang La Décima: Trofi yang Ditunggu Satu Dekade

La Décima diraih pada 24 Mei 2014 di Estádio da Luz, Lisbon, setelah Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid 4-1 lewat babak perpanjangan waktu. Namun skor akhir itu tidak menggambarkan betapa tegangnya pertandingan tersebut.

Los Blancos tertinggal hingga menit ke-93 sebelum Sergio Ramos menyamakan kedudukan lewat sundulan legendarisnya. Gol tersebut menjadi momen sakral, tak hanya menyelamatkan Madrid dari kekalahan, tetapi juga membangkitkan semangat tim untuk membantai Atletico di extra time.

Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo mencetak gol tambahan dan mengukir malam paling emosional dalam sejarah modern klub. La Décima bukan sekadar trofi ke-10 Liga Champions, melainkan simbol pengakuan atas kejayaan yang ditunggu selama 12 tahun, sejak terakhir kali menjuarainya pada 2002.

Para Pahlawan La Décima: Satu per Satu Mengucap Selamat Tinggal

Sepuluh tahun berselang, semua nama besar dari skuad La Décima kini telah pergi — baik karena pensiun, pindah klub, atau memilih jalan baru di luar lapangan. Berikut beberapa nama kunci dari malam ajaib di Lisbon yang telah resmi berpisah dengan Real Madrid:

  1. Cristiano Ronaldo

  • Posisi: Penyerang
  • Keluar: 2018 (ke Juventus)

Ronaldo adalah simbol kejayaan Madrid di era 2010-an. Pencetak gol keempat di final La Décima, dan top skor Liga Champions sepanjang masa. Kepindahannya ke Juventus menjadi salah satu transfer paling menggemparkan.

  1. Sergio Ramos

  • Posisi: Bek tengah, kapten
  • Keluar: 2021 (ke PSG)

Pahlawan yang menyamakan kedudukan di menit ke-93. Ramos adalah jiwa dari pertahanan Madrid selama lebih dari satu dekade. Kini, ia bermain di Sevilla dalam fase akhir kariernya.

  1. Iker Casillas

  • Posisi: Kiper
  • Keluar: 2015 (ke Porto)

Kapten Madrid saat itu, dan salah satu penjaga gawang terhebat sepanjang masa. Casillas meninggalkan klub dengan air mata dan kini menjadi duta sepak bola dunia.

  1. Luka Modric dan Toni Kroos

  • Kroos: Telah mengumumkan pensiun usai Euro 2024
  • Modric: Dikonfirmasi akan dilepas di akhir musim 2024/25

Dua maestro lini tengah yang mengontrol permainan dengan harmoni luar biasa. Berita bola Keduanya adalah kunci kesuksesan berlanjut Real Madrid pasca La Décima, dengan tambahan empat gelar Liga Champions (2016, 2017, 2018, dan 2022).

  1. Marcelo, Bale, Pepe, Di María, Isco, Benzema, Varane

Semua telah berpisah dengan klub antara 2018–2023.

Beberapa telah pensiun, sebagian masih bermain di luar Eropa, atau di liga yang kurang kompetitif.

Nama-nama ini adalah bagian dari ingatan kolektif para madridista. Mereka adalah wajah generasi emas yang mengukir empat gelar Liga Champions dalam lima tahun.

Baca Juga :

Dani Carvajal: Saksi Hidup dan Pemegang Obor Terakhir

Kini, hanya Dani Carvajal yang tersisa. Lulusan akademi Real Madrid itu kembali dari masa pinjaman di Bayer Leverkusen pada musim 2013/14 dan langsung menjadi bagian penting dari skuat utama. Pada final La Décima, Carvajal bermain sebagai starter di posisi bek kanan — mengawal sisi pertahanan dan membantu serangan.

Sejak saat itu, Carvajal telah menjadi andalan di lini belakang Real Madrid. Ia melewati generasi demi generasi, menyaksikan pergantian pelatih, dan tetap relevan dalam sistem permainan yang terus berevolusi.

Pada 2024/25 ini, ia tetap menjadi pilihan utama, bahkan dipercaya sebagai kapten kedua tim setelah Nacho. Dalam usianya yang ke-33, Carvajal menunjukkan dedikasi luar biasa — bukan hanya dari performa, tapi juga dari karakter dan jiwa kepemimpinan.

Bagi banyak madridista, Carvajal adalah “pemegang obor” terakhir dari generasi yang mengangkat La Décima — semacam penjaga kenangan dan identitas klub.

Makna Historis: Akhir dari Sebuah Era, Awal yang Baru

Kepergian nama-nama legendaris yang mengangkat La Décima menandakan akhir dari sebuah era yang tak tergantikan. Generasi emas yang mengubah Real Madrid dari sekadar klub besar menjadi dinasti Eropa telah berpamitan.

Namun di balik perpisahan itu, ada harapan dan kebanggaan. Real Madrid tidak terjebak pada nostalgia. Mereka terus membangun ulang, menyusun generasi baru — dengan pemain seperti Vinícius Jr, Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, Federico Valverde, Aurélien Tchouaméni, dan Arda Güler — yang mulai menunjukkan potensi untuk menciptakan era keemasan berikutnya.

Carvajal kini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.

Reaksi Penggemar: Nostalgia dan Rasa Syukur

Di media sosial, banyak penggemar Madrid yang menyatakan haru dan terima kasih atas dedikasi generasi La Décima. Tagar seperti #GraciasLeyendas, #LaDecima, dan #HalaMadrid sempat menjadi tren.

Beberapa komentar menyentuh berbunyi:

“Kita menyaksikan era keemasan. Mereka bukan hanya juara, mereka adalah legenda.”

“Terima kasih Carvajal, karena masih menjaga warisan kami di lapangan.”

Real Madrid, klub yang dibesarkan oleh sejarah, tahu betul bagaimana menghormati mereka yang telah berjasa. Dalam waktu dekat, besar kemungkinan klub akan mengadakan upacara penghormatan khusus untuk para pahlawan La Décima — termasuk Modric dan Kroos — yang akan menjadi momen emosional di Santiago Bernabéu.

Apa Selanjutnya?

Dengan Carvajal sebagai satu-satunya sisa dari La Décima, Real Madrid kini sepenuhnya memasuki era baru. Klub bersiap menghadapi masa depan dengan identitas yang telah mereka pertahankan selama satu abad: kompetitif, ambisius, dan haus gelar.

Para pemain muda mulai mengambil alih peran utama. Pelatih Carlo Ancelotti — arsitek La Décima — kini bertugas memimpin regenerasi sambil tetap menjaga mentalitas juara. Kombinasi pengalaman dan talenta baru ini menjadi pondasi Real Madrid dalam berburu gelar ke-15 Liga Champions dan dominasi domestik.

Warisan La Décima Tak Pernah Mati

Kepergian generasi La Décima bukanlah akhir dari kejayaan, melainkan transisi alami dalam dunia sepak bola. Satu dekade telah berlalu, namun kenangan tentang sundulan Ramos, selebrasi Ronaldo, dan perjuangan kolektif para pahlawan malam di Lisbon akan terus hidup.

Dani Carvajal, sang penjaga terakhir warisan itu, kini memimpin generasi baru dalam misi berikutnya: menciptakan kisah baru, membangun legenda baru — mungkin La Quince (gelar ke-15) — dan memastikan bahwa semangat La Décima terus menyala di setiap seragam putih yang berkibar di Bernabéu.

Deni Mahesa adalah seorang pengusaha sukses di bidang teknologi yang telah membuat gebrakan besar di industri ini. Lahir dan dibesarkan di Jakarta, Deni memulai kariernya dengan mendirikan startup teknologi di garasi rumahnya setelah lulus dari universitas ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *