jadwalsepakbolahariini – Premier League musim 2024/25 menjadi musim yang penuh kejutan, drama, dan kompetisi sengit di papan atas klasemen. Namun, seiring mendekatinya akhir musim, satu nama mulai menjauh dari kejaran pesaing: Liverpool FC. Dengan kemenangan dramatis 3-2 atas Tottenham Hotspur di Anfield pada pekan ke-36, The Reds kini hanya butuh satu poin saja dari dua laga tersisa untuk memastikan gelar Premier League kembali ke Merseyside.
Sebuah prestasi yang mengesankan, apalagi mengingat kompetisi ketat dari Manchester City dan Arsenal sepanjang musim ini. Liverpool berhasil mempertahankan konsistensi luar biasa, dan kini tinggal selangkah lagi untuk meraih gelar liga ke-20 dalam sejarah mereka, sekaligus menyamai rekor Manchester United.
Klasemen Terkini: Liverpool Memimpin Dengan Kokoh
Setelah 36 pertandingan mengoleksi 86 poin, unggul empat poin dari Manchester City yang berada di peringkat kedua dengan 82 poin. Arsenal, di posisi ketiga, menguntit dengan 81 poin. Dengan dua pertandingan tersisa bagi Liverpool dan hanya enam poin maksimal yang bisa diraih City dan Arsenal, satu hasil imbang saja cukup untuk memastikan trofi jatuh ke tangan Mohamed Salah dan kawan-kawan.
Skenario ini membuat Liverpool sangat diunggulkan. Bahkan jika mereka kalah di pekan ke-37, mereka masih punya kesempatan menutup musim dengan hasil imbang atau menang di pekan terakhir dan tetap menjadi juara.
Performa Luar Biasa Sepanjang Musim
Apa yang membuat Liverpool begitu dominan musim ini? Banyak faktor yang berperan. Berikut ini beberapa alasan utama mengapa The Reds hampir pasti meraih gelar Premier League musim ini:
-
Revolusi Lini Tengah
Musim panas 2024 menjadi titik balik ketika Liverpool merombak lini tengahnya. Masuknya Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, dan Wataru Endō memberi kesegaran dan dinamika baru di sektor vital tersebut. Perubahan ini membawa Liverpool menjadi lebih fleksibel baik dalam menyerang maupun bertahan.
Szoboszlai dengan kreativitasnya, Mac Allister sebagai jenderal permainan, dan Endō yang rajin memotong alur serangan lawan menciptakan keseimbangan yang sebelumnya hilang sejak kepergian Georginio Wijnaldum dan menurunnya performa Jordan Henderson.
-
Ketajaman Lini Depan
Mohamed Salah, meskipun mengalami cedera di awal tahun, tetap menjadi mesin gol dengan 22 gol musim ini. Ditambah dengan Diogo Jota yang kembali ke performa terbaiknya, serta kontribusi Darwin Núñez dan Luis Díaz, lini depan Liverpool tampil tajam dan menakutkan.
Mereka mencetak total 79 gol hingga pekan ke-36—jumlah terbanyak kedua setelah Manchester City. Salah satu kelebihan Liverpool musim ini adalah variasi serangan: mereka bisa menyerang dari tengah, sayap, maupun bola mati.
-
Kebangkitan Pertahanan
Setelah musim lalu dihantui oleh inkonsistensi di lini belakang, musim ini pertahanan tampil lebih solid. Virgil van Dijk kembali menjadi tembok kokoh, sementara duetnya dengan Ibrahima Konaté atau Jarell Quansah menunjukkan chemistry yang semakin kuat.
Performa Alisson Becker juga tak bisa diabaikan. Kiper asal Brasil itu mencatat 14 clean sheet sejauh ini dan menjadi penyelamat tim dalam banyak kesempatan krusial.
-
Kepemimpinan Jürgen Klopp
Jürgen Klopp, yang telah mengumumkan akan meninggalkan klub di akhir musim ini, tampaknya memberikan suntikan motivasi terakhir bagi skuadnya. Berita bola Semua pemain bermain seolah-olah ini adalah musim perpisahan yang sempurna untuk sang pelatih legendaris.
Dengan sistem gegenpressing khas Klopp yang masih relevan, Liverpool menjadi tim yang sulit dikalahkan, terutama di Anfield—kandang mereka yang hanya mencatat satu kekalahan sepanjang musim ini.
Baca Juga :
Laga Kunci yang Menentukan
Beberapa pertandingan kunci telah menunjukkan mentalitas juara yang dimiliki Liverpool:
-
Liverpool 3-1 Manchester City
Pertandingan yang mengubah arah perebutan gelar. Dalam laga ini, Liverpool menunjukkan dominasi dan kedewasaan taktik yang luar biasa. Gol dari Salah, Szoboszlai, dan Jota membuat City kehilangan momentum.
-
Arsenal 1-2 Liverpool
Tandang ke Emirates dan pulang dengan tiga poin menjadi bukti mental tangguh Liverpool. Comeback setelah tertinggal menunjukkan karakter juara sejati.
-
Liverpool 3-2 Tottenham (Pekan ke-36)
Laga ini menjadi penegasan bahwa Liverpool tidak akan lengah di ujung musim. Gol kemenangan dari pemain muda Harvey Elliott di menit ke-89 membuat The Kop meledak dalam euforia.
Apa yang Dibutuhkan Untuk Menyegel Gelar?
Dengan dua pertandingan tersisa—melawan Aston Villa (tandang) dan Wolverhampton (kandang)—Liverpool hanya butuh satu hasil imbang. Tapi tentu saja, mereka tak ingin mengambil risiko.
Laga melawan Aston Villa di Villa Park akan menjadi ujian berat. Pasukan Unai Emery terkenal kuat di kandang, namun punya rekor yang cukup baik di sana dalam beberapa musim terakhir.
Jika gagal mendapatkan poin di laga tersebut, maka penentuan akan dilakukan di Anfield saat menjamu Wolves pada pekan terakhir. Para fans Liverpool berharap segalanya sudah selesai sebelum laga tersebut, namun jika harus ditentukan di laga pamungkas, Anfield dijamin akan jadi lautan merah yang menggelegar.
Reaksi dari Para Pemain dan Klopp
Usai kemenangan atas Spurs, beberapa pemain tak bisa menyembunyikan rasa optimisme mereka. Virgil van Dijk menyatakan:
“Kami tinggal satu langkah lagi. Kami telah bekerja sangat keras sepanjang musim, dan ini saatnya menyelesaikan tugas.”
Sementara Mohamed Salah, yang musim ini juga mencatatkan 10 assist, menambahkan:
“Kami tahu belum selesai, tapi kami bisa merasakannya. Fokus kami sekarang adalah memastikan gelar itu ada di tangan kami secepat mungkin.”
Jürgen Klopp, dalam konferensi pers, mencoba menenangkan suasana namun tetap menampilkan sisi emosionalnya:
“Saya bangga dengan tim ini. Mereka berjuang, berkembang, dan sekarang mereka tinggal satu titik dari impian. Tapi pekerjaan belum selesai, dan saya ingin memastikan kita menyelesaikannya dengan cara terbaik.”
Dampak Jika Liverpool Juara
Jika Liverpool berhasil menjadi juara musim ini, ada beberapa catatan penting:
- Ini akan menjadi gelar Premier League kedua mereka dalam 5 tahun terakhir, dan ke-20 sepanjang sejarah, menyamai rekor Manchester United.
- Menjadi penutup manis untuk era Jürgen Klopp di Anfield.
- Menandai sukses regenerasi skuad, menunjukkan bahwa mampu membangun ulang tim pasca era 2019-2022.
- Membuka peluang untuk treble jika mereka bisa memenangkan FA Cup dan masih bertahan di semifinal UEFA Europa League.
Mimpi Tinggal Selangkah Lagi
Liverpool musim ini adalah cerminan tim juara sejati. Mereka tampil konsisten, kuat secara mental, punya kedalaman skuad, dan dipimpin oleh pelatih legendaris yang memahami esensi permainan.
Dengan hanya satu poin lagi yang dibutuhkan, rasanya tak berlebihan jika fans Liverpool sudah mulai merayakan secara perlahan. Namun, seperti yang sering dikatakan Klopp, “It’s not over until it’s over.”
Satu hal yang pasti, Premier League tinggal menunggu waktu untuk kembali mendarat di Anfield. Dan jika itu terjadi, musim 2024/25 akan dikenang sebagai salah satu yang paling emosional dan monumental dalam sejarah Liverpool FC.