Legenda Belanda Sesalkan Kepindahan Zirkzee ke Manchester United: Mestinya ke AC Milan

Joshua Zirkzee

jadwalsepakbolahariini –  Joshua Zirkzee, striker muda asal Belanda yang belakangan mencuri perhatian dengan penampilan apiknya, kini resmi berseragam Manchester United. Kepindahannya ke Old Trafford memang sempat menjadi rumor hangat yang dibicarakan di berbagai media, namun akhirnya hal itu terwujud dan membuat Zirkzee siap mengarungi tantangan Premier League. Meski banyak yang memuji langkah besar ini, seorang legenda sepak bola Belanda, yang sangat mengenal kualitas dan potensi Zirkzee, justru menyesalkan keputusan sang pemain untuk bergabung dengan Setan Merah. Legenda tersebut percaya bahwa seharusnya Zirkzee memilih AC Milan sebagai destinasi kariernya yang lebih ideal. Apa alasan di balik pandangan tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut.

Joshua Zirkzee: Bintang Muda Belanda dengan Potensi Besar

Joshua Zirkzee bukanlah nama asing bagi penggemar sepak bola Eropa, khususnya di Belanda. Pemain kelahiran Schiedam, Belanda, pada 22 Mei 2001 ini dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan yang dimiliki oleh Negeri Kincir Angin. Zirkzee memulai kariernya di akademi Feyenoord sebelum pindah ke Bayern Munich pada usia 16 tahun. Di Bayern Munich, menunjukkan bakat yang luar biasa hingga mendapatkan debutnya bersama tim utama pada usia yang sangat muda.

Zirkzee memiliki gaya permainan yang menonjol sebagai striker modern. Dengan tinggi badan yang mencapai 193 cm, ia memiliki keunggulan dalam duel udara dan kemampuan untuk menahan bola, menjadikannya target man yang efektif. Namun, ia juga punya sentuhan bola yang baik, kecepatan, serta kemampuan mencetak gol dari berbagai situasi, baik di dalam kotak penalti maupun dari luar. Ini membuatnya menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan.

Selama waktunya bersama Bayern Munich, Zirkzee beberapa kali dipinjamkan ke klub lain, termasuk Parma di Serie A dan Anderlecht di Belgia, di mana ia berhasil menunjukkan produktivitasnya di depan gawang. Keputusannya untuk meninggalkan Bayern dan menantang diri lebih jauh dengan mencari kesempatan bermain reguler di tempat lain cukup dipahami, karena ia membutuhkan menit bermain yang lebih untuk mengembangkan potensinya.

Kepindahan ke Manchester United: Harapan dan Tantangan

Pada musim panas 2024, Joshua Zirkzee akhirnya resmi menjadi bagian dari Manchester United. Kepindahan ini jelas menunjukkan ambisinya untuk bermain di salah satu liga paling kompetitif di dunia, Premier League, dan untuk sebuah klub dengan sejarah besar seperti Manchester United. Erik ten Hag, manajer United yang juga berasal dari Belanda, diyakini menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan Zirkzee, mengingat koneksi dan gaya permainan yang diusung oleh Ten Hag sesuai dengan karakter Zirkzee.

Manchester United memang tengah dalam fase membangun kembali kekuatan mereka, dengan mengandalkan banyak pemain muda serta memadukannya dengan pemain berpengalaman. Kehadiran Zirkzee diharapkan bisa menambah opsi di lini depan yang saat ini bergantung pada pemain seperti Marcus Rashford dan Rasmus Højlund. Zirkzee dipandang sebagai sosok yang bisa menghadirkan dimensi baru bagi serangan United, baik dalam skema serangan cepat maupun dalam situasi set-piece.

Namun, tidak semua pihak setuju dengan keputusan ini. Ada yang berpendapat bahwa Manchester United, dengan tekanan besar yang ada pada setiap pemainnya, mungkin bukan tempat yang ideal bagi seorang pemain muda seperti Zirkzee, yang masih perlu waktu untuk berkembang tanpa beban ekspektasi yang berlebihan.

Baca Juga:

Pembelaan Arne Slot Untuk Darwin Nunez di Laga Liverpool vs Bologna

Chelsea vs Gent | The Blues Berjaya | Skor 4-2 di Stamford Bridge

 

 

Joshua-Zirkzee-Mu

Pandangan Legenda Belanda: Mengapa AC Milan Lebih Tepat?

Salah satu suara yang paling keras menyesalkan kepindahan Zirkzee ke Manchester United adalah dari legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit. Mantan pemain AC Milan yang juga dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya ini merasa bahwa langkah menuju Old Trafford bukanlah keputusan yang tepat untuk kariernya. Gullit, yang tahu betul tentang tantangan bermain di liga besar Eropa, memberikan alasannya mengapa ia berpikir AC Milan akan menjadi pilihan yang lebih bijak bagi Zirkzee.

  1. Lingkungan yang Lebih Stabil di AC Milan

Menurut Ruud Gullit, AC Milan adalah lingkungan yang lebih kondusif bagi pemain muda seperti Zirkzee. Di Italia, khususnya di AC Milan, tekanan untuk tampil sempurna memang ada, tetapi tidak sebesar tekanan yang dihadapi pemain Manchester United di Premier League. Liga Italia, dengan gaya permainannya yang lebih taktis dan terstruktur, dianggap cocok untuk mengembangkan kemampuan seorang striker muda. Di Serie A, para striker dididik untuk memiliki ketenangan dan kecerdasan dalam membaca permainan, dua hal yang penting untuk menjadi striker hebat.

Di Milan, juga akan lebih mungkin mendapatkan menit bermain reguler dibandingkan di Manchester United, yang memiliki persaingan ketat di setiap lini. Gullit melihat bahwa AC Milan yang saat ini sedang berupaya kembali ke puncak Serie A adalah tempat yang sempurna untuk Zirkzee menunjukkan potensinya, apalagi mereka masih membutuhkan striker yang mampu berkolaborasi dengan pemain-pemain kreatif seperti Rafael Leão dan Christian Pulisic.

  1. Gaya Permainan Serie A yang Cocok untuk Perkembangan Zirkzee

Pada berita bola hari ini Serie A dikenal sebagai liga yang menuntut kemampuan taktis yang tinggi dan adaptasi terhadap berbagai skema permainan. Ruud Gullit percaya bahwa dengan bermain di Italia, Zirkzee akan mendapatkan kesempatan untuk mengasah sisi taktis permainannya yang mungkin kurang berkembang jika bermain di Premier League yang lebih mengutamakan fisik dan intensitas tinggi.

Di Italia, penyerang juga sering kali harus lebih banyak terlibat dalam permainan bertahan, dan ini bisa membantu Zirkzee untuk berkembang menjadi pemain yang lebih komplet. Kemampuan untuk membaca permainan, menahan bola, dan memberikan umpan-umpan terobosan kepada rekan setim adalah keterampilan yang bisa lebih baik berkembang di Serie A dibandingkan di Premier League.

Deni Mahesa adalah seorang pengusaha sukses di bidang teknologi yang telah membuat gebrakan besar di industri ini. Lahir dan dibesarkan di Jakarta, Deni memulai kariernya dengan mendirikan startup teknologi di garasi rumahnya setelah lulus dari universitas ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *