jadwalsepakbolahariini – Setelah pertandingan antara Manchester City dan Arsenal di Etihad Stadium yang berakhir imbang, John Stones, bek andalan Manchester City, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dalam wawancara pasca-pertandingan, Stones mengkritik keras taktik defensif Arsenal, yang menurutnya adalah bentuk dari ‘haram ball’—istilah yang populer di kalangan penggemar sepak bola untuk menggambarkan gaya bermain ultra-defensif atau taktik yang dianggap “merusak” esensi permainan. Arsenal, di bawah arahan Mikel Arteta, datang ke Etihad dengan strategi yang sangat bertahan, yang membuat frustasi para pemain City dan juga fans yang mengharapkan permainan terbuka.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan antara Manchester City dan Arsenal di Etihad selalu dinanti sebagai salah satu big match Liga Inggris. Dua tim papan atas yang dikenal memiliki gaya permainan menarik membuat penggemar berharap akan ada banyak gol, serangan dinamis, dan permainan yang intens. Namun, kali ini, yang terlihat justru pertandingan yang berjalan sangat defensif dari sisi Arsenal. Mikel Arteta tampaknya memilih pendekatan yang sangat konservatif, dengan menumpuk pemain di lini belakang dan hanya mengandalkan serangan balik sesekali.
Manchester City, seperti biasa, mendominasi penguasaan bola. Dengan kemampuan teknik yang luar biasa dari pemain-pemain seperti Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, dan tentu saja Erling Haaland di depan, mereka terus mencoba menembus pertahanan Arsenal. Namun, Arsenal bertahan dengan sangat disiplin, menumpuk pemain di area mereka sendiri dan membuat City kesulitan menciptakan peluang bersih.
John Stones, yang biasanya memainkan peran penting dalam membangun serangan dari lini belakang City, frustrasi dengan minimnya ruang gerak yang diberikan Arsenal. Di babak kedua, City meningkatkan intensitas serangan mereka, tetapi pertahanan Arsenal tetap tak tergoyahkan, dan pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1, yang tentunya sangat mengecewakan bagi City, yang berharap bisa meraih poin penuh di kandang.
John Stones: ‘Ini Bukan Sepak Bola yang Kami Harapkan’
Dalam wawancara setelah pertandingan, John Stones menyatakan kekecewaannya, bukan hanya karena hasil imbang, tetapi lebih kepada cara Arsenal bermain. “Kami datang untuk bermain sepak bola, tapi yang terjadi mereka hanya menumpuk pemain di belakang. Ini bukan sepak bola yang kami harapkan dalam pertandingan besar seperti ini,” ujar Stones dengan nada kecewa.
Stones kemudian menyebut taktik Arsenal sebagai bentuk ‘haram ball’, istilah yang digunakan untuk menggambarkan permainan yang dianggap tidak estetis dan merusak ritme pertandingan. Bagi Stones, sepak bola adalah tentang menyerang, menciptakan peluang, dan bermain dengan keberanian, bukan sekadar bertahan dan berharap lawan membuat kesalahan.
“Ini bukan pertama kalinya tim-tim bermain seperti ini melawan kami, tapi jujur, saya mengharapkan lebih dari Arsenal. Mereka punya pemain-pemain hebat, mereka bisa bermain menyerang, tapi mereka memilih untuk bermain seperti ini. Kami kecewa karena kami ingin memberikan pertunjukan yang lebih baik untuk para fans,” tambahnya.
Taktik ‘Haram Ball’: Efektif atau Merusak?
Ultra-defensif taktik yang diterapkan oleh Arsenal memang mendapatkan banyak kritik, terutama dari kubu Manchester City, tetapi ini bukan kali pertama tim menggunakan pendekatan ini melawan tim seperti City yang memiliki kualitas menyerang sangat tinggi. Taktik seperti ini sering disebut ‘parkir bus’, di mana tim menumpuk banyak pemain di area pertahanan untuk menghentikan lawan menciptakan peluang. Meski taktik ini dianggap negatif, dalam beberapa situasi, ini adalah satu-satunya cara efektif bagi tim yang merasa inferior secara kualitas untuk menghindari kekalahan.
Pada berita bola hari ini Di sisi Arsenal, Mikel Arteta membela pendekatannya, menyatakan bahwa ini adalah strategi yang tepat untuk menghadapi City. “Kami harus pragmatis. City adalah tim yang luar biasa dan kami harus menemukan cara untuk menghentikan mereka. Ini bukan tentang bermain negatif, tetapi tentang bermain cerdas dan mendapatkan hasil terbaik,” ujar Arteta dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Namun, banyak pengamat sepak bola merasa bahwa pendekatan ini merusak esensi sepak bola, terutama dalam pertandingan besar yang diharapkan bisa menghadirkan aksi menarik dan banyak gol. Meski hasilnya cukup efektif dalam mendapatkan satu poin di kandang lawan, Arsenal justru mendapat kritik keras karena bermain terlalu bertahan, terutama dari para pendukung City dan pemain seperti John Stones.
Baca Juga:
Martin Zubimendi Menyesal Menolak Pindah di Bursa Transfer
Manchester United Diprediksi Bakal Tumbangkan Crystal Palace
Dampak Taktik Defensif Terhadap Pertandingan Besar
Pertandingan antara dua tim besar seperti Manchester City dan Arsenal biasanya dipenuhi dengan serangan-serangan menarik dan permainan cepat. Namun, taktik bertahan total sering kali membuat pertandingan menjadi kurang menarik dari segi hiburan. Arsenal yang memilih untuk memainkan taktik defensif, mungkin mendapatkan hasil yang mereka inginkan, tetapi ini menimbulkan pertanyaan apakah mereka dapat bertahan dalam perburuan gelar dengan gaya permainan seperti itu.
Manchester City, di sisi lain, tetap menjadi tim yang mendominasi permainan meski berhadapan dengan lawan yang bertahan total. Namun, dengan semakin banyak tim yang mulai mengadopsi pendekatan ini melawan City, tim asuhan Guardiola harus mencari cara untuk lebih efektif menembus pertahanan berlapis seperti yang ditunjukkan Arsenal.
Taktik bertahan seperti ini juga mencerminkan bagaimana tim-tim lain mulai memandang Manchester City sebagai ancaman serius. Mereka merasa bahwa satu-satunya cara untuk meraih hasil melawan City adalah dengan meminimalisir ruang dan peluang yang diberikan kepada pemain-pemain seperti Haaland dan De Bruyne. Namun, hal ini menimbulkan perdebatan tentang apakah pendekatan seperti ini dapat bertahan dalam jangka panjang.
Kekecewaan yang dirasakan John Stones bisa dipahami mengingat betapa dominannya Manchester City di sepak bola Inggris dan Eropa dalam beberapa musim terakhir. Dengan memenangkan gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan sejumlah trofi lainnya, City menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan. Mereka memiliki skuad yang dalam, gaya permainan yang menarik, dan manajer yang jenius seperti Pep Guardiola.
Dalam mengisi waktu luang Anda, Anda dapat memainkan games online yang seru dengan bertabur hadiah spektakuler hanya di Dewascore sekarang juga!