jadwalsepakbolahariini Belfast, 14 Oktober 2025 — Satu gol, tapi sejuta arti.
Tim nasional Jerman berhasil mengamankan kemenangan tipis 1–0 atas Irlandia Utara dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa Grup A, Selasa dini hari waktu Indonesia.
Gol tunggal dilesakkan Nick Woltemade, penyerang muda Werder Bremen yang kembali membuktikan dirinya pantas dipercaya di level senior.
Bermain di Windsor Park, Belfast, Jerman tampil dominan namun tak mudah menembus pertahanan berlapis tuan rumah. Irlandia Utara bermain disiplin, memadatkan lini belakang, dan memaksa Die Mannschaft bekerja keras sepanjang pertandingan.
Bagi pelatih Julian Nagelsmann, hasil ini bukan hanya tiga poin. Ini adalah ujian karakter — bagaimana timnya bisa menang dalam kondisi tertekan dan dalam situasi yang tidak ideal di tengah jadwal padat Eropa.
Babak Pertama: Dominasi Jerman, Tembok Hijau Tak Mudah Ditembus
Dari menit pertama, Jerman menguasai bola. Skema 4-2-3-1 andalan Nagelsmann tetap dipertahankan, dengan Florian Wirtz bermain sebagai gelandang serang di belakang Nick Woltemade.
Serge Gnabry dan Karim Adeyemi mengisi sisi sayap, sementara Joshua Kimmich kembali menjadi jangkar di lini tengah.
Irlandia Utara, di sisi lain, datang dengan formasi bertahan rapat 5-4-1. Pelatih Michael O’Neill menekankan intensitas pressing rendah dan menutup ruang tengah — memaksa Jerman bermain melebar.
Menit ke-10, Jerman mendapatkan peluang pertama lewat tendangan jarak jauh Wirtz, namun kiper Bailey Peacock-Farrell masih sigap menepisnya.
Lima menit berselang, umpan silang dari David Raum hampir disambar Adeyemi, tapi bola tipis melewati mistar.
Irlandia Utara membalas dengan serangan balik cepat lewat Callum Marshall di menit ke-25, namun sepakan kerasnya masih melenceng tipis di sisi kanan gawang Manuel Neuer.
Hingga turun minum, penguasaan bola Jerman mencapai 74 persen, tapi tak satu pun peluang benar-benar bersih. Babak pertama pun berakhir tanpa gol.
Babak Kedua: Gol Penentu dari Woltemade
Setelah jeda, Nagelsmann melakukan sedikit perubahan. Ia menarik keluar Adeyemi dan memasukkan Leroy Sané untuk memberi kecepatan dan variasi baru di sisi kanan.
Perubahan ini langsung berdampak. Tempo serangan Jerman meningkat, dan aliran bola ke kotak penalti makin berbahaya.
Gol yang dinanti akhirnya datang di menit ke-63.
Berawal dari kerja sama antara Kimmich dan Wirtz di tengah, bola diarahkan ke sisi kanan ke Sané yang lolos dari kawalan bek lawan.
Umpan silang datarnya disambut Nick Woltemade, yang dengan tenang menyontek bola ke tiang dekat. 1–0 untuk Jerman.
Gol itu menjadi momentum besar. Jerman sempat hampir menggandakan keunggulan lewat Gnabry di menit ke-70, tapi sundulannya masih ditepis kiper.
Irlandia Utara mencoba membalas dengan memasukkan Jamie Reid dan Ali McCann untuk menambah tenaga di depan, namun pertahanan Jerman tetap solid.
Pasangan bek Jonathan Tah dan Nico Schlotterbeck tampil disiplin menahan crossing dan duel udara.
Menjelang akhir laga, tempo permainan menurun. Jerman fokus menjaga bola dan menghabiskan waktu.
Ketika peluit panjang berbunyi, ekspresi lega terlihat di wajah Nagelsmann — bukan karena Jerman tampil luar biasa, tapi karena mereka menang dalam pertandingan yang menguras energi mental.
Statistik Pertandingan
Statistik | Irlandia Utara | Jerman |
---|---|---|
Skor Akhir | 0 | 1 |
Penguasaan Bola | 26% | 74% |
Tembakan ke Gawang | 2 | 8 |
Total Tembakan | 6 | 18 |
Corner Kick | 2 | 7 |
Pelanggaran | 14 | 8 |
Kartu Kuning | 2 | 1 |
Statistik menunjukkan betapa dominannya Jerman dalam penguasaan bola dan jumlah peluang. Namun, disiplin pertahanan Irlandia Utara membuat laga terasa jauh lebih ketat daripada yang terlihat di angka.
Profil Singkat Nick Woltemade: Bintang Baru dari Bremen
Nama Nick Woltemade menjadi headline di berbagai media Jerman pagi ini. Pemain berusia 23 tahun ini sempat diragukan ketika dipanggil ke tim nasional. Namun performanya musim ini di Bundesliga bersama Werder Bremen — dengan tujuh gol dari 10 pertandingan — membuktikan bahwa ia siap bersaing.
Dengan tinggi 1,98 meter, Woltemade bukan sekadar target man. Ia memiliki kontrol bola yang halus dan kecerdasan posisi yang baik.
Golnya ke gawang Irlandia Utara menunjukkan insting penyerang sejati: pergerakan cepat di kotak penalti dan penyelesaian klinis dari jarak dekat.
Nagelsmann menyebutnya “penyerang masa depan Jerman” dan mungkin bukan hanya basa-basi. Di tengah absennya Kai Havertz dan Timo Werner, kehadiran Woltemade memberi napas baru di lini depan Die Mannschaft.
Baca juga tentang :
Analisis Taktis: Keteguhan Lawan dan Efisiensi Die Mannschaft
Pertahanan Irlandia Utara: Belajar dari Islandia
Irlandia Utara bermain dengan konsep klasik low block.
Empat bek sejajar di depan kotak penalti, satu bek sayap menutup ruang bagi winger Jerman.
Mereka jarang menekan tinggi, tapi selalu menggandakan penjagaan terhadap pemain-pemain kunci seperti Wirtz dan Sané.
Pendekatan ini hampir berhasil. Jerman hanya mencetak satu gol dari 18 percobaan, menunjukkan bahwa penyelesaian akhir masih jadi pekerjaan rumah besar.
Pergerakan Tengah Jerman: Kimmich dan Gündogan Terlalu Linear
Meskipun Jerman menguasai lini tengah, pola mereka cenderung statis. Kimmich dan Gündogan jarang melakukan tusukan vertikal.
Perubahan baru terasa saat Wirtz mulai turun membantu build-up dan Sané masuk menggantikan Adeyemi — itulah yang membuka ruang bagi gol Woltemade.
Nagelsmann perlu mempertimbangkan opsi rotasi di lini tengah, mungkin memberi kesempatan pada Jamal Musiala untuk memainkan peran nomor 8 lebih dinamis.
Suara dari Lapangan
Julian Nagelsmann (Pelatih Jerman):
“Kami tahu laga ini tidak akan mudah. Irlandia Utara bermain dengan keberanian dan energi. Tapi saya senang dengan cara tim menjaga fokus. Kadang kemenangan kecil seperti ini lebih penting daripada kemenangan besar.”
Michael O’Neill (Pelatih Irlandia Utara):
“Kami bisa bangga dengan performa anak-anak. Mereka melawan salah satu tim terbaik di dunia dan tetap solid. Kami kalah, tapi kami tidak menyerah.”
Nick Woltemade (Pencetak Gol):
“Saya hanya berpikir satu hal — jangan sia-siakan peluang itu. Saat bola datang, saya tahu saya harus menuntaskannya. Gol ini untuk tim, bukan untuk saya.”
Dampak di Klasemen Grup A
Dengan kemenangan ini, Jerman kokoh di puncak klasemen Grup A dengan 12 poin dari lima laga.
Irlandia Utara masih tertahan di posisi keempat dengan empat poin, terpaut jauh dari zona aman kualifikasi.
Pos | Tim | Main | M | S | K | Gol | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jerman | 5 | 4 | 0 | 1 | 11–3 | 12 |
2 | Slovakia | 5 | 3 | 1 | 1 | 8–5 | 10 |
3 | Slovenia | 5 | 2 | 2 | 1 | 7–6 | 8 |
4 | Irlandia Utara | 5 | 1 | 1 | 3 | 4–7 | 4 |
5 | Estonia | 5 | 0 | 2 | 3 | 2–9 | 2 |
Dengan sisa tiga laga, Jerman berada di jalur aman menuju putaran final Piala Dunia 2026.
Namun Nagelsmann tahu, konsistensi adalah segalanya. Kemenangan tipis seperti ini bisa berbalik menjadi bumerang jika tidak diperbaiki di laga-laga selanjutnya.
Sorotan Redaksi: “Menang Boleh, Tapi Harus Lebih Meyakinkan”
Secara hasil, kemenangan ini sempurna. Tapi secara performa, Jerman masih menyisakan tanda tanya.
Efektivitas serangan belum stabil, dan beberapa pemain kunci terlihat kelelahan.
Namun di sisi lain, munculnya pemain muda seperti Woltemade dan Wirtz menjadi kabar baik bagi regenerasi Die Mannschaft.
Dibanding generasi 2014, Jerman kini lebih berwarna — lebih cepat, lebih eksplosif, tapi juga butuh waktu untuk matang.
Irlandia Utara mungkin kalah, tapi mereka menang dalam hal semangat dan kedisiplinan. Dalam 90 menit yang panjang, mereka memaksa Jerman bermain sabar — sesuatu yang jarang bisa dilakukan tim kelas menengah.
Laga Irlandia Utara vs Jerman ini akan diingat bukan karena jumlah golnya, melainkan karena pesan di baliknya:
bahwa kemenangan di sepak bola Eropa tidak pernah datang mudah.
Gol tunggal Nick Woltemade memastikan Jerman tetap di puncak klasemen dan menjaga momentum menuju Piala Dunia 2026.
Namun bagi Nagelsmann dan timnya, pekerjaan belum selesai. Masih ada tantangan besar di depan — bukan dari lawan, tapi dari diri mereka sendiri.