Andre Onana Siap Sukses di Manchester United

Onana

jadwalsepakbolahariini – Musim panas lalu, Manchester United mengambil keputusan besar di sektor penjaga gawang dengan melepas David De Gea, kiper ikonik mereka selama lebih dari satu dekade. Sebagai penggantinya, Erik ten Hag menunjuk mantan anak asuhnya di Ajax dan Inter Milan, Andre Onana, untuk menjadi tembok terakhir Setan Merah. Namun, awal perjalanan Onana di Old Trafford tak berjalan mulus.

jadwalsepakbolahariini

Meski dibeli dengan harga tinggi dan harapan besar, Onana justru mengalami banyak sorotan negatif di awal musim. Beberapa blunder krusial, kesalahan distribusi, dan performa inkonsisten membuat sebagian fans ragu akan kapabilitasnya. Tapi di balik keraguan itu, ada keyakinan kuat dari tim pelatih, legenda klub, dan pengamat sepak bola bahwa Onana hanya butuh waktu. Ia diyakini bisa menjadi kiper besar di Manchester United.

Kiper Modern dengan Visi Progresif

Andre Onana bukan tipe penjaga gawang tradisional yang hanya fokus pada refleks dan shot-stopping. Ia adalah perwakilan dari generasi kiper modern: punya distribusi bola yang tajam, berani bermain tinggi di luar kotak penalti, dan sering menjadi awal dari build-up serangan.

Kualitas ini menjadi alasan utama Erik ten Hag merekrutnya. Dalam sistem permainan Ten Hag yang berbasis penguasaan bola dan membangun serangan dari belakang, Onana adalah sosok kunci.

“Andre adalah kiper yang sesuai dengan filosofi saya. Dia berani, percaya diri, dan bisa menjadi playmaker dari belakang,” ujar Ten Hag saat memperkenalkan Onana sebagai rekrutan baru.

Namun tentu saja, perubahan gaya bermain di posisi krusial seperti penjaga gawang membutuhkan adaptasi, terutama di liga kompetitif Premier League.

Awal Musim yang Berat

Tak bisa dipungkiri, awal musim Onana bersama Manchester United jauh dari kata sempurna. Blunder dalam laga melawan Bayern Munchen di Liga Champions, kesalahan komunikasi dengan bek dalam laga kontra Nottingham Forest, hingga salah antisipasi dalam laga-laga besar membuat kepercayaan diri publik sedikit goyah.

Statistik juga kurang berpihak padanya di awal musim:

  • Dalam 10 laga awal Premier League, United kebobolan 16 gol.
  • Onana mencatatkan save percentage di bawah 70%, jauh di bawah ekspektasi untuk kiper top Eropa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kesalahan Onana tidak sepenuhnya berdiri sendiri. Lini belakang United yang dihantam badai cedera—termasuk absennya Lisandro Martinez, Raphael Varane, dan Luke Shaw—membuat tugas Onana semakin sulit.

Titik Balik: Mulai Tunjukkan Kelasnya

Setelah melewati masa-masa penuh tekanan, perlahan Onana mulai menunjukkan performa yang lebih stabil dan konsisten. berita bola Dalam beberapa pertandingan terakhir di Premier League dan Liga Champions, Onana mulai melakukan penyelamatan-penyelamatan penting dan menunjukkan ketenangan yang dulu membuatnya bersinar di Ajax dan Inter Milan.

Puncaknya terjadi saat laga Liga Champions melawan FC Copenhagen, di mana Onana menggagalkan penalti di menit akhir dan mengamankan kemenangan penting bagi United. Momen itu dianggap sebagai titik balik kepercayaan dirinya.

“Saya tahu saya membuat beberapa kesalahan. Tapi saya belajar dari setiap pertandingan dan saya tidak pernah takut. Saya akan terus bekerja keras untuk membuktikan diri saya,” ujar pasca laga tersebut.

Dukungan dari Rekan Setim dan Legenda Klub

Meskipun dihantam kritik, Andre Onana mendapat dukungan penuh dari rekan setim dan mantan pemain Manchester United. Kapten Bruno Fernandes menyebut bahwa Onana adalah sosok yang selalu positif dan terus belajar dari kesalahannya.

“Dia bukan hanya pemain hebat, tapi juga pribadi yang tangguh. Kami semua percaya padanya,” kata Bruno.

Sementara itu, legenda klub seperti Rio Ferdinand dan Peter Schmeichel juga meminta fans untuk bersabar.

Ferdinand: “Onana adalah penjaga gawang dengan kualitas luar biasa. Dia hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Premier League adalah liga yang brutal, dan kita harus memberinya ruang.”

Schmeichel: “Setiap kiper punya momen sulit di awal. Saya pun dulu pernah mengalami hal yang sama. Tapi dari cara dia bermain, saya bisa lihat potensi besar.”

Baca Juga :

Mental Baja: Onana Tak Pernah Sembunyi

Salah satu hal yang membuat banyak pihak yakin Onana akan sukses adalah mentalitasnya. Terlepas dari kritik dan tekanan besar dari publik Inggris, Onana tetap tampil percaya diri. Ia tidak pernah takut memegang bola, tidak ragu memimpin komunikasi di lini belakang, dan yang terpenting—ia tidak bersembunyi setelah melakukan kesalahan.

Dalam beberapa wawancara, Onana bahkan terbuka dan jujur soal performanya. Ia mengakui blunder-blundernya, tidak menyalahkan orang lain, dan menunjukkan tanggung jawab sebagai profesional sejati.

Sikap ini yang menjadi pembeda. Banyak pemain tenggelam karena tekanan Old Trafford, tetapi tampaknya justru makin termotivasi.

Perbandingan dengan Pendahulu: Proses yang Sama

Banyak yang melupakan bahwa David De Gea pun mengalami masa-masa sulit di awal kariernya di Manchester United. Di musim pertamanya, De Gea sempat dianggap sebagai titik lemah karena sering melakukan kesalahan mendasar. Namun dengan kesabaran dan waktu, ia tumbuh menjadi salah satu kiper terbaik di dunia.

Hal serupa juga berlaku pada Ederson di Manchester City atau Alisson di Liverpool. Mereka juga membutuhkan waktu adaptasi untuk bermain di Premier League yang intensitas dan tekanannya sangat tinggi.

Andre saat ini sedang berada di fase yang sama. Dan melihat bagaimana ia mulai membaik secara performa dan mentalitas, potensi kesuksesannya sangat besar.

Mengembangkan Chemistry dengan Lini Belakang

Salah satu kunci sukses seorang kiper adalah chemistry yang kuat dengan para bek di depannya. Sayangnya, hal ini belum sepenuhnya bisa dibangun oleh Onana karena cedera yang menimpa banyak pemain bertahan utama.

Namun, seiring pulihnya beberapa pemain seperti Varane dan Shaw, serta meningkatnya komunikasi di lini belakang, permainan Onana juga semakin solid. Ia lebih tenang dalam mengambil keputusan, lebih akurat dalam distribusi bola, dan mulai membangun koneksi yang kuat dengan rekan-rekannya.

Dengan waktu bermain reguler bersama susunan bek yang lebih stabil, performa diyakini akan semakin menanjak.

Potensi Jangka Panjang dan Peningkatan Signifikan

Di usianya yang baru menginjak 28 tahun berada dalam usia emas untuk seorang penjaga gawang. Ia memiliki pengalaman tampil di level tertinggi—Liga Champions, final Liga Europa, Serie A, dan Piala Dunia. Kombinasi pengalaman dan kemampuan teknis membuatnya menjadi investasi jangka panjang yang sangat berharga.

Jika performa Onana terus meningkat dan konsisten, Manchester United tidak hanya mendapatkan pengganti De Gea, tetapi juga pemimpin baru dari belakang—seseorang yang bisa membangun era baru pertahanan United yang kokoh.

Onana Layak Diberi Waktu dan Kepercayaan

Andre Onana mungkin memulai kariernya di Manchester United dengan langkah yang tersandung, tapi bukan berarti ia tak akan sampai ke tujuan. Dengan kualitas teknik, mentalitas tangguh, dan dukungan penuh dari pelatih serta rekan setim memiliki semua bahan untuk menjadi sukses besar di Old Trafford.

Setiap pemain butuh waktu adaptasi. Bahkan kiper-kiper terbaik dunia pun pernah melewati masa sulit. Yang membedakan adalah bagaimana mereka bangkit dan berkembang dari kesalahan. Dan sejauh ini menunjukkan bahwa ia berada di jalur yang tepat.

Jadi, untuk para pendukung Manchester United: harap bersabar. Karena jika diberi ruang untuk berkembang, Onana bisa menjadi penjaga gawang andalan selama bertahun-tahun ke depan—penjaga gawang yang bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga pemimpin sejati di belakang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *