jadwalsepakbolahariini – Simpatisan ISIS memberikan dukungan Piala Dunia di Qatar dari 20 November sampai 18 Desember 2022. Selainnya permasalahan hak asasi manusia, ada factor yang lain bisa mengakibatkan permasalahan karena penganut Negara Islam merencanakan serang sepanjang Piala Dunia.
Spanyol La Razon
Sama seperti yang disampaikan media massa Spanyol La Razon, beberapa penganut ISIS memakai Telegram untuk memberitahu mereka jika mereka ingin serang negara yang disebut sisi dari konsolidasi global untuk menaklukkan ISIS di Piala Dunia.
Beberapa pesan kabur seperti “Laga sedang berjalan. Jadilah sisi dari Piala Dunia Qatar dan bikin gol. Gol terbuka.”
Beberapa penganut ini inginkan perlakuan “kekerasan dan biologis” karena mereka menyaksikannya sebagai “peluang emas” agar semakin dekat dan individu dengan demikian banyak negara yang bermusuhan dalam saat yang singkat.
Beberapa teroris sendiri sudah menunjuk ke beberapa negara seperti Belgia, Kanada dan Prancis, walau mereka bukan salah satu yang dilihat sebagai sasaran prospektif.
Dan, itu tak berarti mereka merujuk pada team, tapi beberapa fans yang tiba untuk melihat laga.
Dalam aliran Telegram, dua infografis disampaikan dibagi.
Yang pertama memperlihatkan beberapa negara yang tergabung dengan koalisi global untuk menaklukkan Negara Islam, dan yang ke-2 memperlihatkan daftar timnas yang berperan serta dalam persaingan.
Negara Islam Irak dan Suriah
Negara Islam, atau Negara Islam Irak dan Suriah, satu kali lagi jadi konsentrasi bom bunuh diri di lapangan terbang Kabul di Afghanistan. Barisan teroris ISIS Khorasan atau ISIS-K dibuat di tahun 2014 tidak lama sesudah ISIS. Dunia langsung bereaksi pada kejadian mengagetkan di beberapa negara Asia Selatan ini.
Presiden AS Joe Biden sudah memerintah komandan militer AS untuk meningkatkan gagasan untuk serang ISIS-K. Petinggi intelijen AS menjelaskan anggota ISIS-K terhitung anggota senior ISIS dan teroris lain dari Suriah.
Dengan keadaan yang tidak pasti di Afghanistan, tidak ada yang keliru dengan perhatian dunia pada ISIS dan riwayat dan perubahan barisan teroris ini.
Bagaimana riwayat terciptanya ISIS?
Mencuplik dr. BNPT. Najih Ibrahim dan Reuters, penerus ISIS sebelumnya ialah salah satu al-Qaeda sah Irak, yang dibangun di Irak sesudah agresi AS tahun 2004 ke Irak bernama Saddam Hussein.
Barisan ini dibangun oleh Abu Mush’ab Az Zarqawi dari Yordania, yang larikan diri sesudah dikirimkan ke Afghanistan dan dijatuhkan hukuman mati dalam pemboman sebuah hotel di Amman, Yordania.
Di Afghanistan, Abu Mushrum Abu Aziz al-Zarqawi berjumpa dengan Osama bin Laden dan janji setia padanya sebagai pimpinan. Awalnya, Abu Mush’ab Az Zarqawi membuat barisan namanya At Tauhid wa Al Jihad.
Sesudah kesetiaan Osama bin Laden, barisan itu ganti nama jadi Qa’idatul Jihad fii Bilad Rafidain, dan semua fasilitas organisasi, ideologis dan sistematis dikombinasi dengan al Qaeda.
Zarqawi membangun Al Qaeda di Irak (AQI). AQI sudah lakukan gempuran intimidasi pada komune khusus Syiah Irak dengan keinginan bisa memacu perang sektarian.
Zarqawi sudah lakukan perjalanan ke Irak dengan gerilyawan lain satu tahun awalnya untuk melawan agresi pasukan AS dan Inggris saat sebelum ia meninggal dalam gempuran udara AS di Irak pada 2006.
Pembunuhan itu disebutkan sebagai pembalasan atas eksekusi tawanan Amerika, dan beberapa foto pembunuhan sudah tersebar di beberapa website. Cara barusan memperlihatkan sikap Zarqawi pada masyarakat sipil.
Zarqawi dikenali lebih ekstrim dalam keraguan dan pembunuhan dibanding pendiri al Qaeda. Sesudah kematian Zarqawi, dia wafat bersama Abu Hamzah Muhajir dan Abu Umar al-Baghdadi. Mereka mengganti nama barisan itu jadi Negara Islam Irak (ISI).
Di tanggal 19 April 2010, tentara AS dan Irak membunuh masyarakat Irak Abu Hamzah Al Muhajir dan Abu Umar Al Baghdadi, yang dinamakan Abu Bakr Al Baghdadi oleh pimpinan ISI.
Di tahun 2011, Baghdadi mengirimi pasukan ke Suriah, yang memiliki konflik dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, dan 2 tahun selanjutnya, Baghdadi menukar nama kelompoknya jadi Negara Islam Irak dan Syam (ISIL).
Barisan intimidasi
Barisan intimidasi yang dibangun oleh al-Baghdadi, dikenal juga sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dipublikasikan sesudah Suriah tergabung dengan Al Qaeda, front al-Nusra atau front al-Nusra.
Selama saat kemasyhurannya di Irak, Negara Islam kuasai beberapa lokasi vital dan Suriah. Lebih dari 40.000 orang disampaikan sudah lakukan migrasi dan tinggal di kekhalifahan “Negara Islam” yang memproklamirkan diri. Di saat yang serupa, “Negara Islam” menebarkan intimidasi teror barbar di beberapa negara.
Kenapa ISIS berkembang demikian cepat?
Beberapa argumen khusus perkembangan dan pemercepatan dampak ISIS mencakup:
1. Timbulnya pergolakan revolusioner di Suriah sudah menggairahkan angkatan membawa senjata asing di beberapa sektor untuk masuk ke Suriah dan Irak.
2. Tergabung dengan Islamic State dan Front Al-Qaida Al-Nusra di Syria, buka wilayah tepian Irak dan Syria berbentuk gurun pasir terbuka, dan memperoleh support dan permodalan di Syria yang lebih kaya dari Irak.
3. Beberapa faksi punya pengaruh di beberapa negara Arab dan Barat memberikan dukungan revolusi Suriah dan milisi membawa senjata yang langsung atau mungkin tidak langsung melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad, terhitung Negara Islam.
4. ISIS dan semua milisi membawa senjata di Suriah dan Irak memandang lawan ialah Syiah. Pikir semuanya orang kafir Syiah tanpa mereka.
5. Bekas Pertama Menteri Irak Nouri al-Maliki mempunyai sikap jelek pada Sunni Semua suku Sunni di Irak menampik untuk melawan ISIS serta ingin ISIS berperang dengan pemerintahan Pertama Menteri Nouri al-Maliki dan merusaknya.
6. Beberapa unsur Sunni di tentara Irak sedih dengan sikap dan peraturan bekas Pertama Menteri Nouri al-Maliki, karena mereka yakin jika tentara Irak ialah tentara sektarian dan tidak bisa menggambarkan semua elemen perwira dan tentara Sunni.
Keadaan ini membuat mereka memberikan senjata mereka dan tergabung dengan ISIS. Beberapa pada mereka tergabung dengan ISIS bukan lantaran mereka menyenangi ISIS, tapi karena mereka ingin menantang pemerintahan PM Al Maliki.