Jadwalsepakbolahariini – Presiden Barcelona, Joan Laporta, mempertanyakan keputusan wasit dalam pertandingan El Clasico melawan Real Madrid, dan ia menyatakan kesiapannya untuk meminta pertandingan ulang jika diperlukan.
Pada Senin (22/4/2024), Barcelona mengalami kekalahan 3-2 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu. Namun, momen yang paling kontroversial adalah saat tendangan dari Lamine Yamal tidak dianggap sebagai gol meskipun terlihat telah melewati garis gawang.
Joan Laporta, dalam sebuah pernyataan kepada media klub, menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan wasit dan meminta untuk memeriksa kembali insiden tersebut.
Menurut Laporta, pemeriksaan ulang atas insiden ini diperlukan untuk memastikan keadilan dalam pertandingan. Dia juga menyatakan kesiapannya untuk meminta pertandingan ulang jika terbukti bahwa keputusan wasit tersebut salah.
“Mengingat pentingnya keadilan dalam sepak bola, kami akan meminta rekaman dan audio lengkap dari insiden ini kepada Komite Wasit Teknis di Federasi Sepakbola Spanyol,” ujar Laporta.
Presiden Barcelona Minta Tanding Ulang Jika Diperlukan
Jika setelah pemeriksaan ulang terbukti bahwa gol seharusnya disahkan, Laporta tidak ragu untuk meminta pertandingan ulang. Dia merujuk pada kasus serupa di Liga Pro Belgia di mana pertandingan diulang karena kesalahan VAR.
“Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keadilan dalam kompetisi. Jika diperlukan, kami tidak akan ragu untuk meminta pertandingan ulang,” tambah Laporta.
Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) telah merilis audio dari pemeriksaan VAR yang dilakukan oleh wasit Casar Soto Grado dan timnya.
Dalam rekaman audio tersebut, terdengar ketidakpastian dari tim VAR mengenai keputusan yang harus diambil. Namun, akhirnya mereka memutuskan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk memastikan bahwa gol seharusnya disahkan.
La Liga Tidak Menggunakan Teknologi Garis Gawang
La Liga merupakan satu-satunya liga lima besar di Eropa yang tidak menggunakan teknologi garis gawang. Hal ini telah menuai kritik dari banyak pihak, termasuk pendukung Barcelona, yang merasa bahwa penggunaan teknologi tersebut dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pertandingan.
Ketua La Liga, Javier Tebas, telah menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan bahwa tidak ada teknologi yang sempurna dan bahwa keputusan wasit tetap harus dihormati. Keputusan kontroversial dalam pertandingan El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid telah memicu serangkaian protes dan tuntutan ulang pertandingan. Pasca kekalahan 3-2 Barcelona dari Real Madrid, gol yang diperdebatkan dari Lamine Yamal telah menjadi pusat perhatian, menimbulkan pertanyaan tentang keadilan dalam sepak bola.
Joan Laporta, Presiden Barcelona, merupakan salah satu yang paling vokal dalam menentang keputusan wasit dalam pertandingan tersebut. Laporta menyatakan keprihatinannya tentang penggunaan teknologi dalam sepak bola dan mempertanyakan ketidakadilan yang mungkin terjadi akibat keputusan yang tidak akurat.
Dalam pernyataannya kepada media klub, Laporta menegaskan bahwa Barcelona akan meminta rekaman dan audio lengkap dari insiden tersebut kepada Komite Wasit Teknis di Federasi Sepakbola Spanyol. Dia menekankan pentingnya keadilan dalam sepak bola dan kesiapannya untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan.
Baca Juga :
- Alasan Unai Emery Pilihan Terbaik untuk Manchester United
- Carlo Ancelotti – Puji Kinerja Real Madrid Melawan Barcelona
Presiden Barcelona Meminta Pertandingan Ulang
Jika hasil pemeriksaan ulang menunjukkan bahwa gol seharusnya disahkan, Laporta tidak ragu untuk meminta pertandingan ulang. Referensi diberikan pada kasus serupa di Liga Pro Belgia di mana pertandingan diulang karena kesalahan VAR. Langkah ini menunjukkan komitmen Barcelona untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dalam pertandingan sesuai dengan keadilan dan integritas kompetisi.
Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) merespons tuntutan tersebut dengan merilis audio dari pemeriksaan VAR yang dilakukan oleh wasit Casar Soto Grado dan timnya. Dalam rekaman tersebut, terungkap ketidakpastian tim VAR dalam mengambil keputusan, tetapi pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk memastikan bahwa gol seharusnya disahkan.
Kontroversi ini juga memicu perdebatan lebih luas tentang penggunaan teknologi dalam sepak bola. La Liga, sebagai satu-satunya liga lima besar di Eropa yang tidak menggunakan teknologi garis gawang, telah menjadi target kritik dari banyak pihak.
Adanya kontroversi berita bola hari ini menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam sepak bola modern. Dengan teknologi yang tepat, kesalahan seperti “gol hantu” dapat dihindari, dan integritas pertandingan dapat dipertahankan. Sebagai hasil dari insiden ini, kemungkinan besar akan ada tekanan yang lebih besar pada federasi sepak bola untuk mengadopsi teknologi yang lebih canggih dan memastikan bahwa keadilan menjadi prioritas utama dalam sepak bola profesional.
Reaksi Publik Dengan Keputusan Presiden Barcelona yang kontroversial
Keputusan kontroversial dalam pertandingan El Clasico telah menimbulkan reaksi yang kuat dari para penggemar, analis sepak bola, dan pemimpin klub. Banyak yang mengecam ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dan menekankan perlunya reformasi dalam sistem pengawasan pertandingan.
Antisipasi terhadap kemungkinan tuntutan ulang pertandingan juga memicu ketegangan di kalangan penggemar dan masyarakat sepak bola. Sementara beberapa mendukung langkah-langkah Paiza99 dalam memastikan keadilan, yang lain mengkhawatirkan implikasi lebih lanjut terhadap jadwal pertandingan dan integritas kompetisi.
Dalam beberapa minggu mendatang, nasib Barcelona dan Real Madrid dalam musim ini akan menjadi sorotan utama, dengan perhatian khusus pada pertandingan-pertandingan berikutnya dan apakah ada keputusan yang diambil oleh federasi sepak bola.