jadwalsepakbolahariini – Leverkusen, Jerman – Kisah manis Xabi Alonso bersama Bayer Leverkusen tampaknya akan segera mencapai babak akhir. Setelah membawa tim Jerman tersebut tampil luar biasa di Bundesliga dan Eropa, kabar yang beredar semakin kuat bahwa pelatih asal Spanyol itu akan menerima pinangan Real Madrid, klub yang pernah ia bela sebagai pemain. Leverkusen disebut tidak mampu menahan kepergiannya, baik secara emosional maupun kontraktual.
Meski belum ada pengumuman resmi, berbagai sumber terpercaya dari Spanyol dan Jerman menyebutkan bahwa kesepakatan pribadi antara Xabi Alonso dan Real Madrid sudah mencapai tahap akhir. Jika benar terjadi, maka musim ini akan menjadi musim terakhir Xabi memimpin Leverkusen—sebuah tim yang ia transformasikan dari “medioker” menjadi monster sepak bola Jerman.
Kisah Cinta Singkat tapi Membekas
Xabi Alonso datang ke Bayer Leverkusen pada Oktober 2022 menggantikan Gerardo Seoane. Saat itu, Leverkusen sedang terpuruk di papan bawah Bundesliga. Tak butuh waktu lama, Xabi langsung membawa perubahan signifikan dalam gaya bermain dan mentalitas tim.
Ia memperkenalkan sistem permainan berbasis penguasaan bola modern, memaksimalkan talenta seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Granit Xhaka, serta menciptakan struktur taktis yang menghidupkan kembali Leverkusen sebagai kekuatan di Jerman. Musim 2023/24 bahkan menjadi musim terbaik dalam sejarah klub, dengan catatan tak terkalahkan hingga April dan memimpin Bundesliga mengungguli Bayern Munchen.
Namun, seiring meningkatnya prestasi, naik pula minat klub-klub besar terhadap Alonso. Dan ketika Real Madrid datang mengetuk pintu, semuanya berubah.
Baca Juga :
Mengapa Leverkusen Tak Bisa Mencegahnya?
-
Ikatan Emosional dengan Real Madrid
Sebagai mantan pemain Real Madrid, Xabi Alonso memiliki sejarah yang sangat dalam dengan Los Blancos. Ia memperkuat klub tersebut dari 2009 hingga 2014 dan memenangkan berbagai trofi, termasuk La Décima (Liga Champions ke-10 Madrid). Ia masih memiliki hubungan yang sangat kuat dengan hierarki klub, termasuk Presiden Florentino Pérez.
Real Madrid tidak hanya menawarkan uang atau nama besar—mereka menawarkan “rumah” bagi Xabi. Ini bukan sekadar pekerjaan baru, tapi perjalanan pulang. Dalam wawancara sebelumnya, Alonso pernah berkata:
“Saya belajar banyak di Real Madrid, tentang tekanan, tentang ekspektasi. Itu membentuk saya sebagai pribadi dan sebagai profesional. Madrid akan selalu menjadi bagian dari saya.”
Ketika klub sebesar itu datang memanggil, sulit bagi siapa pun untuk menolak—apalagi bagi seseorang yang pernah menjadi bagian penting dari sejarahnya.
-
Klausul Khusus dalam Kontrak
Menurut laporan dari Bild dan Marca, kontrak Xabi Alonso bersama Leverkusen mengandung klausul khusus yang memungkinkan dia pergi jika Real Madrid atau Liverpool datang menawarkan pekerjaan. Klausul ini merupakan bentuk penghormatan dari Leverkusen terhadap masa lalu dan aspirasi karier Alonso.
Dengan Real Madrid dikabarkan telah secara resmi menghubungi pihak Alonso, klausul tersebut otomatis bisa diaktifkan tanpa penalti besar. Berita bola Secara teknis, Leverkusen tidak memiliki dasar legal yang kuat untuk menahan kepergian sang pelatih.
-
Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Salah satu hal yang membuat hubungan Alonso dan Leverkusen begitu harmonis adalah keterbukaan. Manajemen klub dan Alonso diketahui memiliki hubungan profesional yang sehat. Xabi secara berkala memberikan informasi soal masa depannya dan tidak menyembunyikan ketertarikannya melatih di level tertinggi.
Menurut CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, dalam wawancara terbaru:
“Kami tahu Xabi sangat mencintai klub ini, dan kami juga mencintainya. Tapi kami juga realistis. Jika Real Madrid datang, kami tidak akan berdiri di antara dia dan impiannya. Kami ingin dia pergi dengan kepala tegak, sebagai legenda Leverkusen.”
-
Warisan yang Sudah Dibangun
Satu alasan besar mengapa Leverkusen bersikap kooperatif adalah karena Xabi Alonso sudah memberikan terlalu banyak dalam waktu yang sangat singkat. Ia tak hanya membawa trofi (Leverkusen masih berpeluang meraih gelar Bundesliga dan Europa League), tapi juga merubah DNA klub. Mentalitas pemenang yang ia tanamkan diyakini akan bertahan lama, bahkan setelah ia pergi.
Banyak pelatih datang dan pergi, tetapi hanya segelintir yang meninggalkan warisan—dan Xabi adalah salah satunya.
Dampak Bagi Bayer Leverkusen
Kehilangan Xabi Alonso tentu akan meninggalkan lubang besar, baik dari sisi taktik maupun motivasi tim. Namun, manajemen Leverkusen tampaknya sudah mempersiapkan skenario ini sejak lama. Rumor menyebutkan bahwa Ralf Rangnick, pelatih asal Austria, masuk dalam radar sebagai pengganti potensial. Nama-nama lain seperti Roger Schmidt (mantan pelatih Leverkusen) dan Julian Nagelsmann juga disebut-sebut masuk dalam daftar pendek.
Namun tantangan terbesar bukan sekadar mencari pelatih baru, tetapi menjaga kontinuitas filosofi dan sistem permainan yang telah dibangun Xabi. Untuk itu, kemungkinan besar Leverkusen akan memilih pelatih dengan pendekatan taktik serupa.
Sementara itu, para pemain muda seperti Wirtz dan Frimpong, yang berkembang pesat di bawah Xabi, akan menjadi sorotan. Apakah mereka akan bertahan? Atau justru mengikuti jejak pelatih mereka ke klub-klub top lainnya?
Apa yang Diharapkan Madrid dari Alonso?
Real Madrid sedang merancang regenerasi besar. Carlo Ancelotti, pelatih saat ini, akan meninggalkan klub pada akhir musim menuju Timnas Brasil. Pengganti yang dicari bukan hanya sekadar pelatih hebat, tetapi juga seseorang yang bisa melanjutkan warisan, memahami tekanan Santiago Bernabéu, dan memiliki pemahaman mendalam soal filosofi klub.
Xabi Alonso memenuhi semua kriteria itu:
- Eks pemain Madrid
- Sudah menunjukkan bukti kepelatihan di level tertinggi
- Karakter tenang, cerdas, dan berwibawa
- Disukai oleh fans dan pemain
Florentino Pérez disebut sangat ingin menjadikan Alonso sebagai wajah baru proyek jangka panjang Madrid, yang akan dibangun di atas fondasi pemain muda seperti Bellingham, Camavinga, dan Vinícius.
Jalan Pulang yang Tidak Bisa Dihindari
Dalam dunia sepak bola, ada kisah-kisah yang rasanya sudah ditulis oleh takdir. Perjalanan Xabi Alonso dari San Sebastián, Liverpool, Madrid, dan kini Leverkusen, selalu punya satu benang merah: visi, ketenangan, dan kecintaan pada sepak bola murni.
Jika benar Alonso kembali ke Real Madrid musim depan, maka itu bukan akhir dari cerita indah bersama Leverkusen, tapi awal dari babak baru yang lebih besar. Bagi Leverkusen, mereka telah memiliki musim paling bersejarah berkat tangan dinginnya. Bagi Madrid, mereka bersiap menyambut legenda yang kembali dengan cara terhormat—sebagai pelatih, bukan sekadar mantan pemain.
Dan untuk para penggemar sepak bola? Kita hanya bisa duduk, menyaksikan, dan menikmati bagaimana maestro lini tengah ini kembali ke panggung utama sebagai arsitek mimpi di Bernabéu