FAM Rilis Hasil Investigasi Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia

FIFA sanksi FAM

jadwalsepakbolahariini.com – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini terjerat badai kontroversi setelah FIFA merilis hasil investigasi yang menemukan dokumen palsu terkait akta kelahiran kakek/nenek dari 7 pemain naturalisasi tim nasional Malaysia. Publik Asia Tenggara terpukul oleh temuan ini, karena menyentuh integritas proses naturalisasi sepak bola.

Keputusan ini diumumkan pada dini hari 7 Oktober 2025, melalui surat resmi Komite Disiplin FIFA bernomor FDD-24394 — setebal 19 halaman — yang menguraikan detail kasus dan sanksi terhadap FAM serta pemain terkait.

Bagi Malaysia, ini bukan sekadar masalah administratif. Kini masa depan skuad Harimau Malaya di kompetisi Asia dan reputasi sepak bola nasional dipertaruhkan.


Latar & Konteks Kasus

Isu ini bermula ketika beberapa pihak mempertanyakan kelayakan dua pemain naturalisasi yang tampil untuk Malaysia di ajang resmi. FIFA kemudian menggelar penyelidikan mendalam terhadap dokumen yang diajukan FAM pada tanggal 26 September 2025 — FIFA memberi tenggat 10 hari bagi FAM untuk menyerahkan bukti sah.

Namun, menurut laporan, alih-alih menyerahkan klarifikasi memadai, FAM menyebut “kesalahan teknis” dalam penyerahan dokumen dan tetap mempertahankan bahwa ketujuh pemain adalah warga negara yang sah.

Dalam investigasinya, FIFA menyelidiki klaim bahwa tempat lahir para kakek/nenek pemain telah diubah dari negara asal menjadi lokasi fiktif dalam Malaysia (seperti Penang, Malaka, Johor, Kuching). Investigasi menunjukkan bahwa semua leluhur berada di luar Malaysia asli.

Kasus ini menghebohkan karena menyentuh satu prinsip dasar FIFA: pemain yang dinaturalisasi melalui darah (turunan) hanya boleh hingga generasi kedua (kakek/nenek). Bila dokumen dilaporkan palsu, maka pemain tidak memenuhi syarat dan bisa dianggap ilegal.


Hasil Investigasi & Temuan FIFA

Beberapa poin utama hasil investigasi FIFA:

  • Ketujuh pemain yang tertuduh: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vítor Brandão Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Héctor Alejandro Hevel Serrano.

  • Semua pemain lahir di luar Malaysia (Spanyol, Argentina, Brasil, Belanda).

  • Dokumen yang dipermasalahkan: akta kelahiran kakek/nenek yang diklaim lahir di wilayah Malaysia, padahal bukti menunjukkan sebaliknya — akta tersebut dianggap “dipalsukan” oleh FIFA. FAM dinyatakan melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.

Dari keputusan tersebut, sanksi yang dijatuhkan adalah:

  1. Denda kepada FAM sebesar 350.000 Franc Swiss (~Rp7–8 miliar)

  2. Masing-masing pemain yang terkait didenda 2.000 Franc Swiss (~Rp40–50 juta)

  3. Skorsing selama 12 bulan penuh bagi para pemain dalam semua aktivitas sepak bola, berlaku sejak keputusan diterbitkan.

  4. Pembayaran denda harus dilakukan dalam waktu 30 hari setelah pemberitahuan.

Selain itu, FIFA menyebut dokumen pengajuan FAM tidak hanya bermasalah secara administratif, tetapi adanya niat manipulatif dalam proses legalisasinya.


Reaksi FAM & Tanggapan Dunia Sepak Bola

FAM merespons dengan menyatakan bahwa mereka “menerima keputusan FIFA” dan menyebut kasus tersebut sebagai kesalahan administrasi dalam pengarsipan dokumen, bukan niat curang. tirto.id+1 Mereka juga menyatakan akan menggunakan hak banding dalam 10 hari sesuai regulasi FIFA. bola.com+1

Namun publik dan media sepak bola regional merespons skeptis. Beberapa pihak menilai bahwa banding tidak akan mengubah substansi bukti yang kuat dari FIFA.

Media lokal di Malaysia juga memberitakan desakan terhadap FAM agar transparan dan bertanggung jawab. Skandal ini memicu pertanyaan: apakah kemenangan Malaysia di pertandingan yang melibatkan pemain ini bisa dibatalkan atau berubah hasilnya.

Selain itu, rumor bahwa Indonesia atau federasi sepak bola negara tetangga lainnya terlibat pengaduan juga mencuat, meski tidak ada konfirmasi resmi. bola.com


Dampak & Implikasi ke Depan

1. Kompetisi dan Hasil Pertandingan

Pertandingan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia atau Piala Dunia yang melibatkan pemain-pemain tersebut bisa terkena sanksi administratif — seperti forfeit 3-0 atau pembatalan kemenangan. bola.com+1

2. Reputasi & Kredibilitas FAM

Skandal ini merusak reputasi FAM, baik di mata FIFA, AFC, dan komunitas sepak bola interna­sional. Kepercayaan publik terhadap sistem naturalisasi Malaysia akan sangat turun.

3. Efek Jangka Panjang pada Naturalisasi Pemain

Pemeriksaan lebih ketat akan diberlakukan terhadap pemain naturalisasi di Asia Tenggara. Negara-negara lain juga bisa terkena audit administrasi jika ada kecurigaan dokumen.

4. Legal & Banding

FAM bisa mengajukan banding ke Komite Banding FIFA, namun peluang pembatalan penuh tampak tipis mengingat bukti dokumen kuat dari investigasi.

5. Efek pada Skuad Malaysia

Dengan 7 pemain kunci diskors, Malaysia bisa kehilangan aspek kualitas dan kedalaman timnya — terutama penyerang atau pemain yang rutin digunakan.


Komentar Ahli & Pengamat Sepak Bola

Pengamat Asia menganggap keputusan FIFA sebagai “pukulan keras terhadap praktik naturalisasi tak sehat”. Mereka menyebut bahwa ini bisa jadi preseden bagi negara lain yang menggunakan naturalisasi secara “longgar”.

Beberapa analis menyebut bahwa Malaysia telah “terlalu mengandalkan naturalisasi” sehingga kelemahan sistem administrasi muncul sebagai titik lemah.

Bagi pengamat sepak bola Indonesia, kasus ini menjadi contoh bahwa penyusunan regulasi dan pengawasan dokumen sangat penting agar tidak terjadi penyimpangan.


FAM resmi dirilis hasil investigasi FIFA yang menemukan pemalsuan dokumen akta kakek/nenek dari 7 pemain naturalisasi Malaysia. Keputusan ini dijatuhkan dengan sanksi denda, skorsing 12 bulan, dan potensi pembatalan hasil pertandingan.

Kasus ini bukan sekadar persoalan administratif — melainkan peringatan keras bagi federasi sepak bola di Asia bahwa integritas dokumentasi tidak boleh dianggap remeh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *