jadwalsepakbolahariini – Di tengah performa Manchester United yang kian menurun di musim 2023/2024, desakan untuk memecat Erik Ten Hag semakin kuat dari berbagai kalangan, baik dari pendukung maupun media. Banyak yang merasa bahwa mantan pelatih Ajax Amsterdam ini gagal memenuhi ekspektasi yang dibebankan pada dirinya ketika pertama kali ditunjuk sebagai manajer Manchester United. Namun, di balik gencarnya seruan untuk perubahan di kursi kepelatihan, muncul suara dari legenda klub, Peter Schmeichel, yang menyerukan kepada Manchester United agar tetap mempercayai Ten Hag dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan radikal seperti pemecatan.
Erik Ten Hag di Manchester United
Erik Ten Hag datang ke Manchester United pada tahun 2022 dengan harapan besar. Sebagai manajer yang sukses membawa Ajax Amsterdam mendominasi Eredivisie dan melaju ke semifinal Liga Champions pada 2019, reputasinya sebagai pelatih berbakat sudah tidak diragukan lagi. Harapannya, Ten Hag bisa membawa filosofi sepak bola menyerang dan pengembangan pemain muda yang ia terapkan di Ajax ke Old Trafford.
Awal perjalanan Ten Hag di Manchester United bisa dibilang cukup menjanjikan. Di musim pertamanya, ia berhasil membawa Setan Merah finis di posisi ketiga Liga Premier, kembali ke Liga Champions, dan memenangkan trofi Carabao Cup—prestasi yang dianggap sebagai langkah awal untuk kebangkitan Manchester United. Namun, harapan tinggi tersebut perlahan mulai memudar ketika hasil di lapangan pada musim 2023/2024 mulai jauh dari kata memuaskan.
Seiring dengan performa buruk yang diikuti oleh kekalahan demi kekalahan, mulai terdengar suara-suara yang meminta agar Ten Hag segera dipecat. Banyak yang menilai bahwa ia tidak mampu mengelola tekanan besar di klub sebesar Manchester United dan tidak bisa memaksimalkan potensi skuad yang dimilikinya.
Peter Schmeichel: Tetap Percaya pada Ten Hag
Peter Schmeichel, yang merupakan salah satu kiper terbaik dalam sejarah Manchester United, merasa bahwa memecat Erik Ten Hag saat ini adalah langkah yang terlalu tergesa-gesa. Dalam berbagai wawancara dan komentar publik, Schmeichel dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Ten Hag dan meminta manajemen klub untuk bersabar.
Menurut Schmeichel, masa-masa sulit seperti ini adalah bagian dari proses pembangunan tim. Setiap pelatih, terutama di klub sebesar Manchester United, akan menghadapi tekanan luar biasa ketika hasil di lapangan tidak sesuai harapan. Namun, memecat manajer di tengah krisis bukanlah solusi yang tepat, karena ini justru bisa membuat situasi semakin kacau.
Pada berita bola hari ini Schmeichel menekankan bahwa membangun tim pemenang memerlukan waktu dan stabilitas. Ia mengingatkan para pendukung tentang Sir Alex Ferguson, yang pada awal karirnya di Manchester United juga sempat menghadapi tekanan yang sama, bahkan hampir dipecat sebelum akhirnya membawa klub menuju era kejayaan. Baginya, memberikan waktu dan kesempatan kepada Erik Ten Hag untuk memperbaiki tim adalah langkah yang lebih bijaksana daripada mengambil keputusan drastis dengan memecatnya.
Alasan Di Balik Dukungan Schmeichel
Ada beberapa alasan kuat mengapa Schmeichel begitu yakin bahwa Erik Ten Hag masih layak mendapat dukungan penuh dari klub dan para pendukungnya:
-
Proses Pembangunan Tim
Sepak bola modern tidak hanya soal hasil instan, melainkan proses jangka panjang. Ten Hag sedang berusaha membangun kembali fondasi Manchester United, baik dari segi taktik maupun mentalitas tim. Schmeichel memahami bahwa proses seperti ini membutuhkan waktu. Manchester United harus bersabar dan memberi Ten Hag kesempatan untuk menerapkan visinya secara penuh.
-
Penanganan Pemain Muda
Salah satu kekuatan Ten Hag adalah kemampuannya mengembangkan pemain muda. Di Ajax, ia berhasil membentuk tim yang diisi oleh talenta muda yang bersinar di Eropa. Meskipun di Manchester United hasil ini belum sepenuhnya terlihat, Schmeichel percaya bahwa di bawah Ten Hag, para pemain muda seperti Alejandro Garnacho, Facundo Pellistri, dan Mason Mount bisa berkembang menjadi bintang masa depan.
-
Krisis Cedera dan Masalah Internal
Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi performa buruk Manchester United musim ini adalah banyaknya pemain kunci yang cedera serta masalah internal yang mengganggu konsistensi tim. Cedera pemain seperti Luke Shaw, Raphael Varane, hingga Marcus Rashford membuat Ten Hag sulit merotasi pemain dan menjalankan taktik yang diinginkannya. Selain itu, konflik internal seperti kasus Jadon Sancho yang tidak akur dengan manajer juga menambah masalah yang dihadapi Ten Hag.
Baca Juga:
Maaf Paul Pogba, Tidak Ada Tempat Untukmu di Juventus!
Martin Zubimendi: Digosipkan akan Gabung Manchester City?
-
Perbandingan dengan Pelatih Sebelumnya
Manchester United telah mengalami pergantian manajer beberapa kali sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013. Dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga Ole Gunnar Solskjaer, semuanya tidak berhasil memberikan stabilitas jangka panjang. Schmeichel menekankan bahwa pergantian manajer berulang kali tanpa memberikan kesempatan untuk membangun tim hanya akan memperburuk situasi. United membutuhkan manajer yang diberikan waktu dan ruang untuk bekerja.
-
Ten Hag Punya Rencana Jelas
Schmeichel juga yakin bahwa Ten Hag adalah manajer yang memiliki rencana jelas. Meskipun hasilnya belum terlihat optimal, Ten Hag sedang membangun gaya permainan yang lebih modern dan dinamis. Ia mencoba menerapkan sistem yang mengedepankan penguasaan bola, pressing tinggi, dan serangan cepat—gaya yang sukses ia terapkan di Ajax. Namun, untuk benar-benar melihat hasil dari rencana ini, waktu adalah kunci utama.
Apa yang Perlu Dibenahi Ten Hag?
Meskipun Schmeichel memberikan dukungan penuh kepada Ten Hag, tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh manajer asal Belanda tersebut jika ia ingin bertahan lama di Old Trafford.
Salah satu kritik utama terhadap Ten Hag adalah kurangnya konsistensi taktik yang diterapkan. Ada kalanya tim bermain sangat baik dengan pressing yang intens dan serangan cepat, tetapi di pertandingan lain, United terlihat kebingungan dan mudah kehilangan kendali permainan. Ten Hag perlu menemukan keseimbangan dalam taktiknya agar tim bisa tampil konsisten di setiap pertandingan.