Matheus Cunha Merapat ke MU, Amorim Tetap Diam

Matheus Cunha

jadwalsepakbolahariini – Bursa transfer musim panas belum resmi dibuka, namun kabar panas mulai menyelimuti jagat sepak bola Eropa. Salah satu rumor yang mencuat ke permukaan adalah kabar akan bergabungnya penyerang Wolverhampton Wanderers, Matheus Cunha, ke klub raksasa Premier League, Manchester United.

Kabar ini datang di tengah tekanan besar yang dihadapi manajemen United, yang tengah mencari solusi atas tumpulnya lini serang mereka musim lalu. Di saat rumor makin santer terdengar dan berbagai media di Inggris serta Brasil membicarakan proses transfer yang disebut “hampir rampung”, mantan pelatih Cunha di tim nasional Brasil U-23 dan pelatih Sporting CP saat ini, Ruben Amorim, memilih diam seribu bahasa.

Sikap bungkam Amorim menimbulkan beragam spekulasi baru. Apakah ia sebenarnya terlibat secara tidak langsung dalam negosiasi? Apakah Amorim tengah menunggu kabar resmi karena punya ketertarikan terhadap sang pemain? Atau justru ini pertanda bahwa Amorim masih mempertimbangkan masa depannya sendiri, di tengah rumor bahwa ia juga diincar oleh Manchester United?

Performa Cunha dan Kebutuhan Manchester United

Musim 2024/25 merupakan salah satu musim terburuk Manchester United dari sisi ofensif. Meskipun memiliki talenta muda seperti Rasmus Højlund, ketergantungan terhadap pemain muda tanpa opsi pendamping yang cukup matang membuat lini depan Setan Merah terasa mudah ditebak dan kurang produktif.

Matheus Cunha mencatatkan musim terbaiknya bersama Wolverhampton dengan torehan 12 gol dan 6 assist di Premier League, menempatkannya sebagai salah satu pemain paling konsisten di klub tersebut. Gaya bermainnya yang fleksibel, bisa bermain sebagai false nine, second striker, maupun winger, membuatnya menjadi aset menarik bagi tim besar yang mencari solusi kreatif dan dinamis di lini depan.

Dengan usia yang baru 26 tahun, Cunha berada di puncak usia emas seorang pesepakbola. Ia dikenal sebagai pemain yang bekerja keras, disiplin taktik, serta memiliki kemampuan dribel yang baik. Tak heran jika Manchester United disebut siap membayar sekitar £45 juta untuk memboyongnya ke Old Trafford.

Diamnya Ruben Amorim: Strategi atau Isyarat?

Nama Ruben Amorim memang tidak secara langsung terkait dengan Matheus Cunha. Namun, hubungan mereka pernah terjalin saat Amorim menjadi bagian dari staf pelatih yang sempat mengamati performa pemain muda Brasil, termasuk Cunha, saat Olimpiade Tokyo 2020 — di mana Brasil berhasil merebut medali emas.

Kini, ketika nama Amorim mulai mencuat sebagai calon pengganti Erik ten Hag di Manchester United, kabar soal Cunha justru muncul nyaris bersamaan. Berita bola Menariknya, saat ditanya dalam konferensi pers pasca-laga Sporting CP di Liga Portugal, Amorim menolak memberi komentar apa pun soal kabar Cunha ke United.

“Saya tidak akan berkomentar soal transfer pemain yang bukan milik kami,” ucap Amorim singkat ketika ditanya oleh jurnalis dari Record Portugal.

Sikap ini berbeda dari biasanya, karena Amorim dikenal terbuka dalam memberikan pandangan tentang pemain lain, terlebih bila berkaitan dengan gaya bermain atau prospek pemain di level lebih tinggi.

Banyak pihak menilai bahwa sikap diam Amorim justru merupakan bentuk kehati-hatian — bisa jadi karena ia tengah terlibat pembicaraan dengan Manchester United, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Bila benar Amorim akan menjadi manajer baru MU, dan Cunha adalah salah satu pemain pilihannya, wajar bila ia menjaga tutur katanya sampai semua proses rampung.

Baca Juga :

Reaksi Fans Manchester United: Antara Antusias dan Skeptis

Kabar ini memancing reaksi beragam dari pendukung Manchester United. Di media sosial, muncul dua kubu besar: mereka yang mendukung transfer Cunha, dan mereka yang ragu.

Kelompok yang mendukung menyebut bahwa Cunha adalah pemain pekerja keras dengan teknik mumpuni, dan jauh lebih siap daripada striker muda yang belum teruji. Mereka melihat Cunha bisa menjadi solusi jangka menengah, penghubung antara lini tengah dan depan, serta mentor potensial untuk Højlund.

Namun di sisi lain, ada pula yang merasa transfer ini menunjukkan kurangnya ambisi United. Mereka menyebut bahwa Cunha bukanlah striker top dunia yang bisa membawa klub kembali bersaing di level tertinggi seperti Liga Champions.

“Kalau benar kita rekrut Matheus Cunha, maka kita bukan lagi klub pemburu gelar, tapi klub pemburu solusi darurat,” tulis salah satu akun fans MU di X (Twitter).

Profil Matheus Cunha: Penjelajah Eropa yang Siap Naik Level

Matheus Cunha mengawali karier profesionalnya di Eropa bersama klub Swiss, FC Sion, sebelum pindah ke Bundesliga bersama RB Leipzig, kemudian Hertha Berlin, lalu ke Atlético Madrid, dan akhirnya ke Wolverhampton Wanderers.

Perjalanan panjang di berbagai liga membuat Cunha menjadi pemain dengan pengalaman multikultural dan adaptif terhadap berbagai sistem permainan. Ia bukan hanya andal dalam menyerang, tetapi juga terlatih dalam pressing dan membantu pertahanan — kualitas yang sangat dihargai dalam sepak bola modern.

Salah satu kekuatan terbesar Cunha adalah visinya di area sepertiga akhir. Ia kerap menciptakan ruang untuk rekan-rekannya dan memiliki naluri mencetak gol yang cukup baik, meskipun kadang inkonsisten dalam penyelesaian akhir.

Apakah Cunha Pilihan Ruben Amorim?

Jika Ruben Amorim benar akan menukangi Manchester United musim depan, maka menarik untuk menelaah apakah Cunha memang sesuai dengan gaya mainnya. Amorim dikenal sebagai pelatih yang menyukai sistem 3-4-3 atau 3-4-2-1, dengan pemain depan yang fleksibel dan aktif secara taktik.

Dalam konteks ini, Matheus Cunha bisa jadi cocok. Ia bisa bermain sebagai second striker di belakang penyerang utama, atau bahkan di salah satu sisi serangan sebagai inside forward.

Selain itu, Cunha juga dikenal tidak egois, sesuatu yang sangat penting dalam sistem permainan kolektif yang dibangun Amorim selama di Sporting CP. Ia tidak hanya mencari gol, tapi juga berkontribusi dalam fase build-up dan tekanan tinggi — gaya yang sangat mirip dengan filosofi “posisi dan ruang” milik Amorim.

Transfer Strategis atau Keputusan Terburu-Buru?

Kedatangan Matheus Cunha ke Manchester United tampaknya hanya tinggal menunggu waktu. Namun, dalam bursa transfer, segalanya bisa berubah dengan cepat. Apalagi jika sang pelatih belum pasti — apakah Erik ten Hag akan tetap dipertahankan, ataukah Ruben Amorim akan datang menggantikan?

Diamnya Ruben Amorim justru menambah ketegangan. Ia bisa saja sudah menyusun rencana dengan pihak klub, atau masih menunggu kejelasan sebelum melangkah lebih jauh. Jika transfer Cunha adalah bagian dari skema besar yang dirancang Amorim, maka para fans United mungkin perlu bersabar untuk melihat hasilnya.

Apapun yang terjadi, satu hal pasti: Manchester United sedang mencoba merancang ulang identitas mereka, dan Matheus Cunha — bersama nama-nama seperti Amorim — bisa jadi bagian penting dari proyek tersebut.

Deni Mahesa adalah seorang pengusaha sukses di bidang teknologi yang telah membuat gebrakan besar di industri ini. Lahir dan dibesarkan di Jakarta, Deni memulai kariernya dengan mendirikan startup teknologi di garasi rumahnya setelah lulus dari universitas ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version