jadwalsepakbolahariini – Rio de Janeiro, Brasil – Madrid, Spanyol – Dunia sepak bola diguncang oleh kabar besar yang akhirnya menjadi kenyataan. Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) secara resmi mengumumkan bahwa Carlo Ancelotti, pelatih legendaris asal Italia, akan menjadi pelatih kepala Tim Nasional Brasil mulai Juli 2025, tepat setelah berakhirnya kontraknya bersama Real Madrid.
Kabar ini mengakhiri spekulasi yang telah berlangsung lebih dari satu tahun dan menandai tonggak bersejarah dalam sejarah sepak bola Brasil. Untuk pertama kalinya sejak 1965, Brasil menunjuk pelatih asing untuk memimpin Seleção — dan nama yang mereka pilih bukan sembarangan: Ancelotti, pelatih dengan rekor empat gelar Liga Champions, dikenal karena kecerdasannya dalam taktik, ketenangan, dan kemampuannya membangun hubungan harmonis dengan para pemain bintang.
CBF Ambil Langkah Berani
CBF selama ini dikenal sangat protektif terhadap identitas sepak bola nasional. Namun setelah serangkaian hasil mengecewakan — termasuk kegagalan di perempat final Piala Dunia 2022 dan kekalahan dari Argentina di final Copa América 2021 — federasi merasa perlu mencari solusi radikal.
Ednaldo Rodrigues, Presiden CBF, menjelaskan dalam konferensi pers:
“Kami memerlukan sosok yang bukan hanya pelatih, tapi pemimpin yang bisa mengembalikan mental juara tim nasional. Carlo Ancelotti adalah pelatih paling sukses di level klub dalam dua dekade terakhir. Kami percaya ia bisa membawa Brasil kembali ke puncak dunia.”
Ancelotti disebut akan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, dengan opsi perpanjangan jika mampu memenuhi target utama: memenangkan Copa América 2026 dan bersaing untuk juara di Piala Dunia 2026.
Mengapa Ancelotti?
Ancelotti adalah sosok unik di dunia sepak bola. Selain sukses besar di lima liga top Eropa (Italia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol), ia dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menangani pemain-pemain besar, termasuk Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimović, Kaka, dan Karim Benzema.
Rekam jejaknya tidak hanya ditentukan oleh trofi, tetapi juga bagaimana ia mampu menciptakan suasana kondusif di ruang ganti, membangun rasa percaya diri pemain, dan memaksimalkan potensi bakat-bakat muda — sesuatu yang dibutuhkan Brasil saat ini.
Brasil, saat ini, memiliki generasi emas yang belum matang: Vinícius Júnior, Rodrygo Goes, Endrick, Gabriel Martinelli, Bruno Guimarães, João Gomes, dan André Trindade. Ancelotti diyakini akan mampu mengarahkan mereka dalam sistem permainan yang disiplin, kolektif, dan efektif.
Reaksi Dunia: Antara Antusiasme dan Kekhawatiran
Pengumuman resmi ini langsung menjadi berita utama di seluruh dunia. Mayoritas media Brasil menyambut positif, menyebutnya sebagai langkah revolusioner. Namun, ada pula suara yang meragukan keputusan menunjuk pelatih asing untuk memimpin tim dengan sejarah dan identitas sepak bola yang begitu kuat.
Surat kabar Brasil O Globo menulis:
“Brasil butuh pelatih hebat. Dan tidak ada yang lebih hebat dari Ancelotti. Tapi akankah dia memahami jiwa sepak bola Brasil, atau akan memaksakan gaya Eropa?”
Namun para pemain tampaknya menyambut Ancelotti dengan antusiasme. Vinícius Júnior, yang menjadi salah satu pemain favorit Ancelotti di Real Madrid, langsung menuliskan di media sosial:
“Bangga dan senang bisa terus belajar dari Mister. Kini, bukan hanya di Madrid… tapi juga di Brasil!”
Rekan senegaranya Rodrygo Goes dan Éder Militão juga menyambut hangat penunjukan Ancelotti, menandakan bahwa kehadirannya sudah lebih dulu diterima oleh para bintang muda Brasil.
Baca Juga :
- Malam Tidak Menyenangkan Trent Alexander-Arnold: Dicemooh Suporter Liverpool di Anfield
- Gagal Kalahkan Arsenal, Arne Slot Akui Permainan Liverpool Kendor di Babak Kedua
Tugas Berat Menanti
Meski datang dengan reputasi besar, pekerjaan Ancelotti tidak akan mudah. Tantangan pertamanya adalah membentuk fondasi tim yang solid jelang Copa América 2026 dan Piala Dunia 2026. Brasil, meskipun selalu memiliki pemain bertalenta, belakangan kesulitan dalam membangun tim dengan identitas permainan jelas.
Beberapa tugas utama Ancelotti di Timnas Brasil antara lain:
- Membangun struktur tim yang seimbang. Brasil sering terlalu ofensif dan rentan di lini tengah. Ancelotti harus menemukan keseimbangan antara gaya menyerang khas Brasil dan kedisiplinan taktik ala Eropa.
- Menentukan sosok playmaker. Sejak pensiunnya Kaká dan menurunnya performa Neymar, Brasil belum punya pengatur serangan yang konsisten. Apakah akan menggunakan Vinícius sebagai poros, atau membentuk sistem lebih kolektif?
- Menyatukan generasi muda dan senior. Dengan munculnya banyak pemain muda, seperti Endrick (17), Vitor Roque (19), dan João Pedro (22), dibutuhkan integrasi dengan pemain berpengalaman seperti Casemiro atau Marquinhos.
Mengatasi tekanan publik dan media. Sepak bola adalah agama di Brasil. Ancelotti akan dihadapkan pada ekspektasi luar biasa, dan segala hasil akan dikritik secara terbuka.
Strategi: Apakah Ancelotti Akan Bawa “Madridisme” ke Brasil?
Melihat latar belakangnya di Real Madrid, Ancelotti kemungkinan akan mengusung skema 4-3-3 atau 4-2-3-1. Dengan kekayaan pemain sayap cepat, Ancelotti bisa menempatkan Vinícius di kiri, Rodrygo di kanan, dan Endrick di tengah sebagai ujung tombak.
Lini tengah bisa diisi oleh Bruno Guimarães, João Gomes, dan Lucas Paquetá — kombinasi kekuatan, teknik, dan mobilitas. Di lini belakang, duet Militão dan Marquinhos akan jadi andalan, sementara posisi kiper kemungkinan besar tetap diisi oleh Alisson Becker atau Ederson.
Namun yang paling penting, Ancelotti dikenal fleksibel secara taktik. Ia bukan pelatih yang kaku dan selalu menyesuaikan gaya main dengan karakter pemainnya — sesuatu yang sangat cocok untuk dinamika skuad Brasil.
Dampak pada Dunia Sepak Bola: Perubahan Besar di Madrid
Dengan Ancelotti pindah ke Brasil, Real Madrid akan menghadapi perubahan besar. Carlo telah membawa stabilitas dan sukses besar di Bernabéu. Kini, klub Spanyol itu sedang bersiap menunjuk pelatih baru, dengan nama-nama seperti Xabi Alonso, Raúl González, dan bahkan Zinedine Zidane kembali masuk radar.
Bagi Vinícius, Rodrygo, dan pemain Brasil lain di Madrid, kepindahan Ancelotti ke Brasil bisa menjadi peluang baru. Mereka akan melanjutkan hubungan dengan sang pelatih dalam konteks berbeda — mengenakan jersey kuning hijau, bukan putih Madrid.
Misi Jangka Panjang: Piala Dunia 2026 di Amerika Utara
Brasil sudah menunggu 24 tahun sejak gelar terakhir mereka di Piala Dunia 2002. Sejak itu, dominasi Eropa — dari Italia, Spanyol, Jerman hingga Prancis — terus berlangsung. Dengan dunia sepak bola terus berkembang, Brasil tidak bisa lagi hanya mengandalkan talenta alami. Butuh struktur, disiplin, dan sistem permainan modern.
Carlo Ancelotti diyakini mampu memberikan itu semua. Ia akan membawa pendekatan analitis ala Eropa ke dalam sepak bola flamboyan Brasil. Kombinasi inilah yang diharapkan bisa membawa Brasil ke final di Amerika Serikat 2026 — dan merebut gelar ke-6 mereka.
Langkah Besar yang Penuh Harapan
Penunjukan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Timnas Brasil bukan hanya langkah berani — tapi juga langkah penuh harapan. Di tengah kegelisahan dan pencarian identitas baru, Brasil mempercayakan masa depan mereka kepada pelatih berusia 65 tahun yang telah memenangkan segalanya di level klub.
Kini, tantangan sebenarnya dimulai. Ancelotti harus menyatukan generasi muda penuh bakat dengan tuntutan sejarah besar. Jika berhasil, ia tidak hanya akan dikenang sebagai legenda klub, tetapi juga sebagai pelatih asing pertama yang membawa Brasil kembali juara dunia.